Sunwoo, pangeran kedua Kerajaan Moon yang telah melewati 20 tahun dari waktu dimana seharusnya ia bertemu matenya.
Gayoung, alpha klan netral dengan segenap jiwanya mengabadikan dirinya terhadap kerajaan juga belum bertemu matenya.
Dan mereka mend...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽
.
.
.
Sunwoo tak bisa menutup matanya sedetik pun. Pikirannya menerawang ke depan. Memikirkan hal apa yang akan terjadi pada besok malam. Ingin sekali bertemu Gayoung, tapi ia takut jika perbuatannya itu malah membahayakan Gayoung.
"Argghhg! " Teriak Sunwoo sembari bangun dan memperhatikan kamarnya yang terasa kosong dan dingin.
Matanya seolah-olah menyapu keadaan kamar ini dan obsidian matanya langsung terpaku pada manuskrip tebal yang tergolek tanpa daya di atas meja nakasnya.
Ia menggeser tubuhnya ke kanan sedikit dan tangannya terulur mengambil manuskrip itu. Ia jadi teringat tugasnya untuk mencari manuskrip, tapi apa jangan-jangan tugas itu dibuat hanya untuk membuat Gayoung dan dirinya lengah?!
Tangannya membuka tepat pada bab yang hilang. Jarinya mengelus pada lembaran itu. Tak ada bekas sobekan mau bakaran, tapi mengapa setelah bab 1 langsung 3???
"Bab 2 berisikan sebuah mantra penghubung ikatan mate yang akan putus. Mantranya seperti ini, met heel onzeziel zal de band tussen ons nooitwordenvernietigd. Artinya ; dengan segenap jiwa kita, ikatan diantara kita tidak akan pernah hancur."
Argggg!
Tangan Sunwoo langsung memegang kepalanya yang begitu sakit setelah mendengar suara perempuan misterius itu lagi. Siapa sebenarnya perempuan itu?
"Pangeran, Yang Mulia Raja datang! " teriak seorang pelayan dibalik pintu kamarnya.
Lalu, pintu terbuka dan terlihat Raja Youngkwang mendekati sangat adik yang berusaha berdiri dengan tegak. Mata Raja terarah pada manuskrip yang ada di kasur luas adiknya.
Manuskrip itu?!, batin Raja tak percaya.
"Darimana kau dapat manuskrip itu? " tanya Raja.
"Gayoung yang membawanya. Apa ini manuskrip yang sebenarnya Kakak inginkan? " tanya Sunwoo.
"Bukan, tapi tumben sekali kau memanggilku dengan sebutan kakak lagi? "
"Saya hanya rindu pada sosok Kak Youngkwang yang sering menemaniku saat kecil. Tapi, entah kenapa setelah kakak dinobatkan rasanya kakak semakin menjauh. Apa aku berbuat salah? "