Bab 2

231 27 0
                                    

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

.










.


Malam telah kembali membuat Gayoung harus benar-benar mengistirahatkan pikiran dan raganya di kasur empuk miliknya. Matanya memandang bulan di jendela kamarnya, tetapi pikirannya masih berkelana di luar sana. Mengapa aku masuk di deretan makhluk yang tak memiliki mate?

Sesaat kemudian hawa panas mulai menjalar di sekujur tubuh Gayoung yang membuat Gayoung sadar bahwa hari ini sudah waktunya dia masuk masa heat. Matanya tiba-tiba berkunang-kunang. Rasanya ada palu yang memukul-mukul kepalanya dengan keras.

Suara tangisan dari jiwa serigalanya terdengar meraung meminta sang mate datang padahal kenyataannya dia sudah menunggu lebih dari 60 tahun agar mate datang namun tak kunjung datang.

Ia segera menutup jendela kamarnya. Menguncinya dengan gembok yang sudah dimantrainya setiap matahari terbit. Belum sempat ia melangkah berpindah dari dekat jendela, tubuhnya merosot jatuh ke lantai. Tungkai kakinya terlalu lemas untuk berdiri. Ia hanya diam saat air mata mulai turun. Dengan tenaga tersisa, ia menyeret kakinya menuju kasurnya dan merangkak naik menuju kasurnya. Membaringkan tubuhnya dan menyelimuti dirinya sendiri. Matanya perlahan tertutup dan masuk ke dalam dunia mimpi.

.













.

















.
















.

Gayoung membuka matanya dan mendapatkan dirinya di sebuah lorong panjang. Tangannya digenggam oleh seseorang. Ia tersenyum dan mendekat padanya.

"Selamat datang mate, " katanya sambil memeluk Gayoung senang.

Ada perasaan membuncah yang tak dapat dideskripsikan dirinya sendiri. Feromon yang dikeluarkan pria didepannya sungguh membuat dirinya mabuk kepalang. Dieundusnya aroma itu dan dengan sigap tangan pria itu menggendongnya serta membawanya masuk ke dalam kamar pria itu.

Kaki pria itu menutup pintu dan mulai mengecup bibir Gayoung. Awalnya hanya kecupan biasa tapi lama - kelamaan kecupan itu berubah menjadi ciuman dengan lumatan - lumatan kecil. Gayoung hanya dapat mengikuti alur ciuman ini hingga sebuah dobrakan pintu terdengar.

Hidden MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang