Bab 28 Hidden Experience : Manuskrip

88 17 0
                                    

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🄼🄴🄼🄿🄴🅁🅂🄴🄼🄱🄰🄷🄺🄰🄽











.


Hujan dan tangis mewarnai fajar ini. Semua gagak hitam yang terus berterbangan di kamar mendiang sang raja saat ini memilih terbang mengelilingi Gayoung yang tengah menyiapkan segala tetek bengek upacara peringatan kematian sang raja.

Karena gagak-gagak itu tak ada yang berani mendekati Gayoung termasuk para prajurit milik Pangeran Junhyeok. Mereka justru memilih menjauh dan memantau sang Nona kecil.

"Apa Nona membutuhkan sesuatu? " tanya Lee Donghae yang datang mendekati Gayoung.

"Aku ingin kau mengambil semua manuskrip yang berisi mengenai Pangeran Sunwoo dan berikan padaku sebelum matahari terbenam, " Perintah Gayoung pada Donghae yang berdiri 10 meter dari hadapannya.

"Saya akan melakukannya untuk Nona, " Jawab Donghae sembari membungkuk lalu pergi meninggalkan Gayoung yang kembali sibuk menata beberapa kelopak bunga.

Kepala Gayoung mendongak saat mendengar para gagak yang mulai berisik saat langkah kaki mulai mendekat ke arahnya. Ia melihat Pangeran Youngkwang datang dan berdiri tepat didepannya.

"Apa upacaranya bisa dipercepat? " tanya Youngkwang pada Gayoung yang membuat Gayoung tersenyum tipis dan menaikkan alisnya.

"Untuk apa? Ada banyak ritual yang harus dilewati dan saya harap Anda dan Pangeran Junhyeok datang di lapangan ini 1 jam lagi, " kata Gayoung.

"Sudah kubilang percepat dan jangan membantah perintah ku! " Teriak Youngkwang.

Tak lama para gagak justru mendekat pada Youngkwang dan seakan-akan ingin mematuknya yang membuat Youngkwang mundur teratur sambil berkata, "Baiklah. Lanjutkan saja tugasmu Gayoung! "

Setelah kepergian mendadak dari Youngkwang, Gayoung menyipitkan matanya saat menyadari gagak-gagak yang berterbangan mendekat pada Youngkwang kembali dan menjatuhkan sebuah kertas di depan Gayoung.

Ia membungkuk dan mengambil kertas itu. Kertas itu terbuka dan menampilkan sebuah kalimat. Pangeran Sunwoo akan diangkat menjadi putra mahkota ketika usianya mencapai 18 tahun sesuai peraturan kerajaan.

"verloren" Ucap Gayoung yang membuat kertas di tangannya itu menghilang bak asap.

.









.









.

Sunwoo duduk dan menatap kosong pada peti mati yang menjadi tempat peristirahatan terakhir sang kakek. Kalau boleh jujur hanyalah sang kakek yang selama ini selalu disampingnya karena sang ayah lebih mempedulikan sang kakak daripada dirinya.

Hidden MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang