Prolog

2.4K 185 110
                                    

Tak perlu waktu lama untukku mencarimu, jika memang semesta telah menuntunku menuju ke arahmu.

****

Suara pengumuman penerbangan pesawat yang akan ditumpangi seorang  lelaki bertubuh tinggi itu sudah terdengar. Akhirnya dia berdiri, tetapi sebelum dia berpamit kepada seorang perempuan yang sedari tadi mengajaknya berbicara—untuk mengucapkan selamat tinggal—ternyata perempuan itu lebih dulu membuatnya terdiam.

Saat perempuan berhijab lebar itu ikut berdiri seraya mengulurkan kotak berwarna coklat yang beberapa saat tadi menjadi pusat atensinya.

"Ini untuk Kakak, ambil, ya," ujarnya dengan senyuman.

Kemudian, lelaki itu menunduk memperhatikan kotak tersebut. Hingga tanpa bertanya, dia mengambilnya.

"Aku harap Kakak mau menyimpannya. Jangan sampai hilang, ya. Dan anggap saja hadiah ini sebagai ganti untuk uang lima juta yang Kakak keluarkan untuk membantuku. Aku jamin, hadiah ini lebih berharga dari sekedar uang lima juta itu," ujar perempuan itu lagi dengan bangga.

Lelaki bernetra abu-abu itu mengangkat kotak tersebut. "Benarkah? Kalau begitu boleh aku buka sekarang?"

"Jangan!" Sontak saja teriakan perempuan itu membuat mereka menjadi pusat perhatian beberapa orang yang berada di sekitar. Perempuan itu lantas menutup bibirnya dengan satu tangan karena malu.

"Buka saja nanti, saat Kakak sudah sampai di tempat tujuan Kakak. Dan terima kasih karena mau berbicara denganku walau hanya sebentar." Dia melanjutkan perkataannya di dalam hati.

Belum sempat lelaki itu berucap sepatah kata, tiba-tiba kedua alisnya menyentak bersama-sama saat gadis itu kembali berkata, "Tunggu aku beranjak dewasa, ya, Kak. Sampai bertemu lagi."

Setelahnya perempuan itu berlalu, meninggalkannya dengan sejuta tanda tanya, lelaki itu masih memperhatikan punggung perempuan cantik berkulit putih itu hingga perlahan menghilang di antara orang yang lalu lalang.

Bolehkah jika ia menganggap bahwa perkataan itu hanya gurauan semata yang keluar dari bibir anak remaja yang baru jatuh cinta?

Hanya angin lalu yang tidak perlu dihiraukan. Atau, dia memang si garis takdir yang suatu hari nanti akan membawanya kembali pulang ke sini?

🍀🍀🍀

"Jodoh, sejauh manapun dia pergi, dan serumit apa pun jalannya. Pasti akan kembali pulang ke rumahnya."

Halo teman-teman para pembaca Tasbih Cinta, baik yang lama maupun yang baru. Semoga kalian suka dengan prolog kali ini yang sudah selesai direvisi😉

Terima kasih, jangan lupa voment sebagai dukungan terbaik dari kalian untuk cerita ini. Syukron💚

.
.
.
Follow ig : @annif_23

Jodoh Yang Dinanti √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang