3 ; Shaema Dahlia

7K 311 17
                                    

" Tuan , kami dah jumpa dia . " Aiden yang sedang leka bermain game itu segera mengangkat kepala untuk melihat anak buahnya itu .

" Hm bagus . Now , aku nak kau pergi panggil yang lain . Suruh datang cepat sikit . Tak sabar nak main real game ni . " Anak buahnya itu mengangguk dan berlalu tinggalkan bilik itu .

" Oh ya ! Lagi satu . Panggil Layla , suruh dia masuk bilik aku . Sekarang . Thank you . " kata Aiden berserta senyuman manis di akhir ayatnya itu . Anak buahnya itu mengangguk dan sambung perjalanan untuk keluar .

Selang beberapa minit , pintu bilik kerja Aiden diketuk dari luar . " Masuk ! " laungnya dari dalam .

" Ada apa tuan nak jumpa saya ? " soal Layla setelah selamat masuk ke dalam pejabat itu .

" I nak tahu tentang schedule i . You tak inform apa - apa lagikan ? " Soalnya .

Inilah Aiden Adryan , dengan lelaki ber ' aku kau ' , kalau dengan perempuan pula , ' i you , i you ' . Tch , dasar gatal .

" Oh , maafkan saya , tuan . " katanya sambil tertunduk takut .

" It ' s okay . I tahu you ada banyak kerja lagi , so tak mustahillah kalau you terlupa tentang ni . " Layla tersenyum lega . Pandangannya beralih ke arah Ipad Pro yang telah disediakan oleh Aiden padanya sejak hari pertama dia bekerja di situ lagi .

" Tuan takda apa - apa appointment hari ni . Tuan free seharian ni . " Aiden mengangguk sambil tersenyum bahagia . Dapat balik awal . Yeay !

" Okaylah kalau macam tu . You pergilah sambung kerja balik . I nak tunggu TTM yang lain , lepastu baru i balik . " jelasnya .

TTM merupakan singkatan dari Tuan Tuan Muda . Terdiri daripada lima orang tuan muda iaitu Aiden Adryan , Faqrul Zaffran , Yusuff Adriz , Khairul Adam dan Zafriel Daniel .

Mengapa digelar tuan muda ? Of courselah sebab masing - masing masih muda tapi sudah bergelar tuan . Sudah memegang jawatan CEO . Memang semua sudah berjawatan tinggi sejak mereka berumur 20 an lagi .

" Lepas kita main , kita balik makan ye sayang . Lepas tu pergi jumpa mommy . " Kata Aiden pada perutnya yang sudah mula berbunyi itu . Dia mengusap - usap perut itu seperti seorang ibu mengandung mengusap perut bulat mereka .

Mommy ? Sudah semestinyalah dia maksudkan Karla Ross . Siapa lagi untuk dia gelarkan mommy untuk perutnya itu . Emma ? No way ! Marah Hazrul nanti . Bukan dia tidak tahu kegiatan Hazrul di rumahnya itu .

Asyik ke dapur saja . Untuk apa ? Untuk usya si buah hati . Tapi alasan yang diberikan langsung tidak kena dengan niat sebenarnya . Dia sering berkata , " nak minum air . " " nak makan , laparlah . " tak pun , " saja nak periksa perkakas dapur . Mana tahu ada yang rosak , bolehlah beli baru . "

Berbagai - bagai lagi alasannya . Tapi satu pun tiada yang munasabah .

Tok tok !!

Lamunan Aiden terhenti . Dia memandang ke arah pintu pejabatnya sebelum laung memberi kebenaran kepada si pengetuk . Pasti itu Yusuff .

" Awal sampai bro . Berapa traffic light kau langgar hari ni ? " Sindir Aiden kepada si racer itu .

" Kiralah kau sendiri , malas aku . " Kata Yusuff selamba . Dia merebahkan punggungnya ke atas sofa panjang yang ada di dalam bilik itu . Aiden hanya menggeleng sahaja melihat kawannya itu .

" By the way , siapa perempuan dekat luar tu , Den ? Yang pakai tudung biru tu . " Soal Yusuff . Aiden mengerutkan dahinya . Siapa yang bertudung pula ni ? Seingat dia , beberapa orang saja pekerjanya yang bertudung . Itupun mak cik cleaner dan Layla Irdina , personal assistantnya . Yang lain , free hair .

The MafiaWhere stories live. Discover now