BROKEN
Clarissa berjalan menuju parkiran, ia menaiki sepedanya kemudian mulai mengayuhnya. Namun belum sampai ia ke pintu gerbang, seseorang dengan mobilnya menabrak Clarissa hingga gadis itu terjatuh.
"Wah... Parah lo. Kalo naik sepeda liat-liat dong, untung mobil gue gak lecet," ucap seorang pemuda yang tadi menabraknya. Clarissa tak habis pikir, jelas jelas pemuda itu yang menabrak. Lalu kenapa ia yang disalahkan?
Belum sempat Clarissa bangkit dan menjawab kalimat yang dilontarkan pemuda itu, seseorang terlebih dahulu maju kemudian memukul sang pemuda. Clarissa kaku ditempatnya, merasa kaget dengan apa yang ia lihat.
Bagaimana tidak, Arga tiba-tiba datang dan langsung memukul pemuda tadi hingga ia pingsan di tempat.
Clarissa baru tersadar ketika Arga telah berjongkok di depannya, menatap lutut Clarissa yang saat itu telah lecet karena tergesek aspal.
"Sshh..." Clarissa meringis saat tangan Arga menyentuh luka di lututnya.
Tanpa aba-aba Arga langsung menggendong Clarissa, membawanya menjauh dari sana dan meninggalkan semua pertanyaan tak terjawab diotak orang-orang yang melihatnya.
Entah apa yang dipikirkan lelaki itu hingga ia bersikap seperti itu. Sementara Clarissa masih terdiam di gendongan Arga, hingga lelaki itu mendudukkannya diboncengan motor sport merah kebanggaannya.
"Pegangan!" ucap Arga tiba-tiba menarik kesadaran Clarissa ke permukaan.
"Ehh, mau kemana?" tanya Clarissa namun Arga dengan cepat meng-gas motornya, membuat Clarissa reflek memeluk pinggang Arga.
"Kak, sepedaku," ucap Clarissa sedikit kencang karna takut ribut suara kendaraan membuat suaranya tenggelam.
"Nanti gue urus," ucap Arga kemudian melajukan motornya hingga berhenti di sebuah toko.
"Turun!" Ucapan Arga membuat Clarissa kebingungan, namun gadis itu tetap menurutinya.
"Tunggu disini," ucap Arga yang diangguki Clarissa. Gadis itu melihat kesana kemari, disana terdapat beberapa toko seperti toko pakaian, helm, sepatu, dan juga sebuah apotik.
Cukup lama ia mengamati sekitar dan beberapa orang yang berlalu lalang hingga seseorang berjongkok di depannya membuatnya terkejut.
"Ehh, ngap—"
"Diem!" ucap Arga tegas yang membuat Clarissa bungkam. Ternyata Arga sedang mengobati luka di kedua lutut Clarissa. Untuk ukuran seorang psikopat, Clarissa sangat terkejut mengetahui pemuda di depannya ini juga punya rasa kasihan dan punya kelembutan. Arga dengan telaten mengobati luka di lutut Clarissa, sedangkan gadis itu hanya diam mengamati, meskipun didalam hatinya terselip rasa aneh yang menyelimuti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (END)
Teen FictionBELUM DIREVISI Judul awal : Topeng ________-----_______ Sejak kepergian kedua orang tuanya, dan hilangnya sang kakak, CLARRISA harus tinggal bersama bibi tirinya beserta keluarga wanita itu. Awalnya ia pikir semua akan berjalan lancar dan baik-baik...