۝Chapter #42۝

587 63 1
                                    

۝BROKEN۝

Clarissa memasuki mobil Arga, hari ini ia sudah diperbolehkan pulang. Tapi ia sedikit sedih karena sedari tadi keluarganya tak datang menjenguk, begitu juga dengan Rigo. Mungkin mereka semua tengah sibuk dengan urusan masing-masing, pikir Clarissa.

"Kok kayak gak seneng gitu?" tanya Arga.

"Aku cuma lagi mikirin keluarga aku sama Rigo. Kenapa mereka gak ke sini hari ini? Padahal aku juga berharap kalo mereka jemput aku buat pulang ke rumah," jawab Clarissa sendu.

"Mungkin lagi sibuk," ujar Arga, matanya masih terfokus ke jalan di depan.

"Bisa jadi," ucap Clarissa, kemudian keduanya terdiam.

Hingga beberapa saat mereka tiba di rumah Clarissa. Ingat! Rumah Clarissa, bukan rumah Rigo.

Arga memutari mobilnya, kemudian membuka pintu penumpang, mempersilahkan Clarissa untuk keluar.

Mereka berjalan beriringan menuju pintu utama, lalu mengetuk disana.

Beberapa saat menunggu, namun tak kunjung ada yang membuka.

"Ini pada kemana sih?" ucap Clarissa.

"Langsung masuk aja ya," kata Arga diangguki Clarissa, kemudian memutar kenop pintu dan ternyata tak terkunci.

"Loh, kok gelap," ujar Clarissa melihat sekeliling yang begitu gelap tanpa cahaya.

"Mungkin emang lagi pada pergi," balas Arga.

"Ta—"

"SELAMAT DATANG!" ucap semua orang dengan lampu yang menyala terang.

Clarissa terkejut sekaligus senang, ternyata mereka semua tengah menyiapkan kejutan untuknya.

Ruang tengah itu dihiasi beberapa balon dan jangan lupakan tulisan besar 'WELCOME BACK CLARISSA'.

Semua keluarganya berkumpul, termasuk Rigo dan keluarganya. Ahh, dan juga ada Caramel disana. Clarissa tersenyum haru, kemudian masuk ke pelukan Rani ketika wanita itu merentangkan tangannya mengkode Clarissa agar memeluknya.

"Makasih," cicit Clarissa senang, ia sudah menjatuhkan air mata.

"Sama-sama," balas Rani mengelus rambut Clarissa lembut.

"Aku pikir kalian semua lagi sibuk sampe gak ikut jemput," ucap Clarissa dengan menghampus air mata di pipinya. Ia menatap semuanya dengan senyum manis.

"Makasih ya semuanya, aku seneng banget," sambungnya.

"Sama-sama, Sa," balas Rigo.

"Mommy mau meluk anak mommy," ucap Indri yang membuat Clarissa terkekeh lalu memeluk wanita paruh baya itu.

"Sasa sayang Mommy," ujar Clarissa tulus.

"Mommy lebih sayang Sasa," balas Indri tak kalah tulus.

"Ahh, mau meluk juga ahh," celetuk Rigo kemudian merentangkan tangan sambil berjalan ke arah Clarissa.

Namun belum juga ia sampai di depan Clarissa, Arga terlebih dahulu menarik gadis itu ke pelukannya.

"Gak usah mimpi meluk cewek gue," ketus Arga memeluk Clarissa erat.

Semua yang ada disana terkekeh melihat betapa posesifnya Arga kepada Clarissa, sedangkan Rigo menekuk wajahnya.

"Meluk doang, dia udah jadi adik gue ya. Lagian gue punya Caramel," ucap Rigo kemudian menarik Caramel ke rangkulannya.

Broken (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang