۝Chapter #55۝

756 55 2
                                    

Play mulmednya guys

۝BROKEN۝

Di sebuah taman yang cukup luas, terdapat dua orang bocah yang tengah bermain. Satu laki-laki dan satu perempuan.

Si bocah laki-laki itu tampak asik memainkan mobil-mobilannya, sedangkan si bocah perempuan membuat istana pasir.

Saat sedang asik-asiknya membuat istana pasir, bocah laki-laki itu dengan usilnya menabrakan mobilnya ke istana itu. Hal itu membuat bocah perempuan itu marah.

"Kak Ciko, Kenapa mobilnya di tabrakin ke istana Sasa? Kan hancur jadinya," ucap bocah perempuan itu cemberut.

"Ahha ... Maaf," ucap bocah laki-laki itu. "Sengaja," sambungnya.

"Ishh ... Sasa gak mau tau, pokoknya Kak Ciko harus bikinin Sasa istana baru," ucap bocah perempuan itu sambil melipat tangan didepan dada.

"Gak mau wle ...," kata si bocah laki-laki sambil menjulurkan lidah mengejek.

"Kak Ciko, bikin sekarang," titah si bocah perempuan.

"Gak mau," balas si bocah laki-laki lalu berlari menjauh.

"Kak Ciko, bikin gak?" ucap si bocah perempuan sambil mengejar si bocah laki-laki yang notabennya adalah kakaknya itu.

"Bikin aja sendiri, wle ...." Bocah laki-laki menjulurkan lidahnya, dan terus berlari menjauhi adiknya.

Si bocah perempuan tak putus asa, ia terus mengejar kakaknya. Hingga akhirnya kaki bocah itu tersandung batu, membuatnya jatuh tersungkur.

"Aww ... Hua ... Bunda ...," pekik anak itu menangis.

Bocah laki-laki yang mendengar pekikan adiknya pun menoleh ke belakang dan langsung menghampiri adiknya.

"Astaga, Clarissa. Kamu kenapa nak?" tanya seorang wanita yang ternyata adalah ibunda kedua anak itu.

"Sasa jatuh, Ma. Sakit," isak gadis kecil itu.

"Kok bisa jatuh sih. Ya udah, ayo kita obatin lukanya," ucap Bunda mereka lalu menggendong anak perempuannya memasuki rumah mereka.

"Sasa maafin Kak Ciko ya, karna ngejar kakak kamu jadi jatuh dan luka," sesal anak laki-laki itu.

"Sasa gak papa kok, kak," balas gadis kecil itu tersenyum.

"Nah, selesai. Bentar lagi pasti kakinya sembuh," ucap Bunda mereka setelah menyelesaikan mengobati luka Clarissa.

"Makasih, Bunda," ucap Clarissa kecil.

"Sama-sama sayang."

"Bunda, maafin Ciko ya. Ciko gak bisa jagain Sasa," ucap Ciko kecil dengan menunduk.

"Kak Ciko gak salah kok, Sasa aja yang gak hati-hati," kata Clarissa kecil.

"Gak, Sa. Kak Ciko yang salah."

"Sudah, tidak apa-apa. Lain kali, Ciko harus jagain Sasa ya. Jangan sampai Sasa kenapa-napa lagi," ucap Bunda keduanya.

"Siap, bun. Ciko janji bakal jadi abang yang baik untuk Sasa, dan selalu jagain dia," kata Ciko kecil semangat sambil bergaya hormat.

Ketiganya kemudian tertawa dan saling berpelukan erat.

Mata pemuda itu terbuka, setelah satu kenangan lama kembali di ingatannya. Arga terbangun dari komanya, dan ia telah mengingat jati dirinya yang ternyata memanglah Ciko.

Broken (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang