۝Chapter #20۝

749 81 1
                                    

۝BROKEN۝

Clarissa membuat coretan asal di bukunya, kelasnya sedang jam kosong. Jadilah Clarissa tak punya kegiatan apa-apa, mau ngobrol pun dengan siapa? Tak ada yang mau mengobrol dengannya.

Gadis itu masih asik mencoret bukunya hingga suasana yang tadinya berisik menjadi sunyi. Clarissa mendongakkan kepalanya, menatap sekeliling lalu jatuh ke seorang guru dan pemuda di depan.

"Selamat Pagi semuanya, hari ini kalian kedatangan teman baru. Rigo, silahkan perkenalkan diri kamu," ucap Pak Ahmad, Guru bahasa inggris.

"Halo semua. Kenalin gue, Rigo Sandy Errian. Gue pindah dari Sydney," ucap pemuda itu tersenyum manis, matanya terfokus pada Clarissa yang juga tengah menatapnya.

Anjir... Ganteng banget.

Hallo Rigo, aku Rina. Nama kita sama-sama R, kayaknya jodoh.
Hai Rigo, kamu kok ganteng sih?.
Hai bro, kenapa pindah?.
Orang kaya nih.
Senyumnya manis banget.
Rigo duduk sama aku yuk.
Rigo minta id line.
Wa sekalian.
Berisik lo semua, gantengan juga gue.
Apaan, kecebong kek lu mana ada gantengnya.

"Sudah-sudah, jangan berisik. Rigo, silahkan duduk di bangku yang kosong," ucap Pak Ahmad diangguki Rigo. "Dan kalian, kerjakan soal yang ada. Jam kosong bukan berarti tidak belajar," lanjutnya.

"Iya, Pak," balas semua murid dengan malas.

Rigo kemudian berjalan menuju tempat Clarissa, kebetulan bangku disamping gadis itu kosong.

Rigo mau duduk dimana? Sini aja sama aku.
Ihh, Rigo ngapain sih kesana. Jangan-jangan mau ke tempat si Clarissa.
Rigo jangan mau sama Clarissa, dia penggoda.
Rigo ama aku aja.
Rigo kok mau sih disitu.
Rigo jangan duduk sama Clarissa.

"Hai, Cla," sapa Rigo yang duduk di bangku samping Clarissa. Ia tak memperdulikan omongan-omongan teman sekelasnya.

Clarissa hanya tersenyum tipis dan mengangguk.

"Gapapa kan gue duduk disini?" tanya Rigo yang hanya dibalas anggukan Clarissa.

Kemudian keduanya sama-sama diam, Baik Rigo maupun Clarissa tak ada yang membuka pembicaraan. Clarissa menatap keluar jendela, lalu matanya tak sengaja menatap Arga yang tengah berjalan di koridor seberang sana.

Clarissa tersenyum ketika Arga juga menatapnya, begitupun Arga. Namun sejurus kemudian ekspresi pemuda itu berubah seketika.

Clarissa bisa melihat Arga yang mengeluarkan ponselnya lalu mengotak-atiknya. Kemudian sebuah notifikasi masuk ke ponsel Clarissa.

Gadis itu membuka pesan yang ternyata dari Arga.

Kak Arga :
Cwo di samping kamu siapa?

Begitulah pesan yang Clarissa terima, nampaknya pemuda itu cemburu dengan keberadaan Rigo disamping Clarissa. Dengan cepat ia membalas pesan tersebut.

Clarissa :
Murid baru, sekaligus anaknya sahabat Bunda.


Kak Arga :
Jangan deket-deket dia

Broken (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang