Tiga Puluh Enam

2K 328 81
                                    

-Kanaya-

Semua orang tau kalau aku suka langit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua orang tau kalau aku suka langit. Tapi nggak ada yang tahu kenapa. 

Alasannya cuma satu. Karena ada nama dia di sana. 

Kalan.. kalani.. artinya langit. 

***

Aku nggak tau mulainya kapan. Tapi nama Mas Kallan sudah terukir indah di sudut terdalam hatiku bahkan jauh sebelum aku menyadarinya. Dia selalu ada di sampingku, menjagaku, membuatku tersenyum, dan menjadi tempat bersandar di kala aku mulai lelah. 

Namun, aku takut dia mengetahuinya. Aku takut hubungan kami tak lagi sama. Aku takut dia akan berjaga jarak dariku. Jadi aku memilih untuk menyembunyikannya.

Di saat pipiku sudah bersemu merah dengan semua perhatiannya, aku mengenal Dareen. Idola yang banyak digandrungi gadis-gadis remaja waktu itu. Semua yang melekat dalam diri lelaki itu dengan mudahnya menghipnotis orang untuk menyukainya, termasuk aku. Namun rasa suka ku hanyalah sekedar kagum. Seperti nelayan yang mengangum bintang-bintang pada malam hari. Mereka berkelap-kelip dengan indahnya. Namun keindahan itu hanya untuk dinikmati dari jauh. Bila di dekati, keindahan binar-binar kecil yang menggantung di angkasa itu tak akan lagi sama. 

Seperti saat aku bertemu Dareen di Mandalika waktu itu. Dia terlihat indah hanya untuk dikagumi dari jauh. Bukan untuk dimiliki.

Sudah lama aku menggunakan Dareen untuk menutupi bunga-bunga yang tumbuh di hatiku saat berdekatan dengan Mas Kallan. Aku bertingkah seolah-olah sangat mengidolakan lelaki itu agar dia tidak menyadari salah tingkah yang aku buat di kala lelaki itu ada di dekatku. Keberadaan Dareen cukup menolong. Mas Kallan nggak pernah menyadari perasaanku yang sesungguhnya.

Mas Kallan itu pinter. Tapi sayangnya, dia juga bego di saat yang sama. Kebegoan itu berakar dari cinta matinya ke aku.

Mas Kallan bukan tipe orang yang menutupi perasaannya. Semua orang tahu dia suka sama aku. Aku pun sadar akan perasaan Mas Kallan itu. Namun sebisa mungkin, aku menghindar. 

Sakit? Tentu saja. Aku juga mencintai Mas Kallan. Bahkan lebih dari lelaki itu mencintaiku. Namun, aku harus menahan perasaan ini karena satu hal. Aku tidak mau menjadi batu sandungan untuk Mas Kallan terbang tinggi mengejar cita-citanya. 

Aku adalah orang yang berpotensi paling besar membuat Mas Kallan bahagia, namun juga menjadi penyebab utama yang bisa menghancurkannya. Semua itu aku sadari saat kami sama-sama lulus SMA.

Aku dan Mas Kallan memang terpisah jarak karena pekerjaan orang tua kami yang berpindah-pindah. Namun sesekali kami masih bertemu atau berkomunikasi. Sedari kecil, cita-cita Mas Kallan adalah menjadi tentara angkatan udara. Matanya bisa berbinar-binar bila dia menceritakan betapa hebatnya pilot-pilot militer yang membawa jet termpur jungkir balik di udara. Dia bisa berlari seharian keliling kompleks tentara dengan sebuah mainan pesawat kecil di tangannya. Kotak mainanya juga penuh dengan imitasi burung baja itu.

Sky Before YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang