Pagi ini di kantin SMA Yongsan, Ares datang bersamaan dan duduk di kursi mereka, tepatnya kursi dekat jendela.
"Sen, lo tidur jam berapa semalem?" Tanya Jaemin, sebab Sena tengah menyandarkan kepalanya di bahu Jaemin.
"Jam 4"
"Ngapain anj?" Tanya Jaemin.
"Belajar?" Tanya Jisung yang tak masuk akal.
"Mana ada? Jangan ngadi-ngadi" ujar Changbin.
"Abis nonton film, gak bisa gue nonton setengah-setengah makanya gue lanjut ampe abis" sahut Sena.
"Lama amat filmnya" celetuk Yohan.
"Bukan filmnya yang kelamaan, Si Sena yang nontonnya kemaleman" ujar Jaemin.
"Ngomong-ngomong kulit lo nambah putih" ujar Changbin pada Jisung.
"Gitu aja diomongin" cibir Hyunjin.
"Tapi serius" ujar Changbin, dan Hyunjin hanya memutar bola matanya malas.
"Ngomong-ngomong cewek bule di sekolah ini cuma Somi" ujar Yohan, dan mereka mengangguk kecil.
"Apa tipe lo cewek Bule?" Tanya Jeno, dan Yohan mengangguk.
"Kak Yohan pernah bilang temen sekelas gue cantik kayak bule, padahal albino" ujar Jisung yang membuat mereka hampir tertawa keras.
"Eh gak boleh gitu dongo" Changbin menoyor kepala Yohan.
"Gak engeh dia albino, abisnya cantik" ujar Yohan.
"Terus masih suka sampe sekarang?" Tanya Jeno.
"Enggak, biasa aja. Mau macarin Somi aja" ujar Yohan sambil menyengir kuda.
"ngaca dulu, nyengir lo aja masih jelek" ujar Changbin dengan sarkas, membuat mereka tertawa kecuali Yohan yang terlihat kesal.
Tiba-tiba Sena beranjak dari kursinya, ia pergi menuju mesin minuman otomatis yang berada di pojok ruangan.
Saat Sena baru sampai di dekat mesin itu, Aeri lebih dulu memasukan koinnya.
"Oh hai Ri" sapa Sena, dan Aeri hanya meliriknya sejenak tanpa menyahut. Begitulah Aeri.
Tak lama kopi kaleng keluar dari sana, namun Sena lebih dulu mengambilnya.
"Thanks" Sena tersenyum lebar, lalu kembali duduk di kursinya.
"Cewek sampah" gumam Aeri tanpa Sena dengar, lalu ia pergi dari sana, moodnya memburuk setiap kali ia berinteraksi dengan orang-orang semacam anggota Geng Ares dan KFC.
Aeri berjalan di lorong sekolah, ia melihat 3 orang perempuan berlari dari arah berlawanan, mereka tampak sedang becanda dan
Bruk
Menabrak Aeri dengan telak, membuat Aeri teehempas ke dinding.
"cewek gila" maki Aeri dengan suara pelan, namun salah satu perempuan itu mendengar.
"Lo bilang apa tadi?" Tanya perempuan bername tag Kim Nara.
"Cewek gila" sahut Aeri dengan jujur.
"Sialan" maki Nara sambil memukul kepala Aeri dengan keras, membuat Aeri terkejut. Ia memang sering diabaikan, tapi baru kali ini ia di pukul oleh orang di sekolah.
"Apa masalah lo?" Tanya Jeno yang baru saja datang dari arah kantin.
"Jawab brengsek" ujar Nara pada Aeri.
"Gue nanya sama Lo" ujar Jeno yang membuat Nara mendengus kecil.
"Dia ngatain gue cewek gila" ujar Nara.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARE OR DARE || 100 Days✔️
Fanfiction[END] Berawal dari Permainan yang mereka mainkan, semuanya menjadi kacau. - Adegan bunuh diri - Kekerasan