"Ayo TOD lagi" ujar Sena.
"Gak" tolak Jeno yang membuat Changbin tertawa.
"Takut dapet Dare di suruh pacarin Jaemin" celetuk Yohan, sontak Sena ikut tertawa.
"Kalian kenapa sih ngeshipperin gue sama Jeno mulu? Gue takut baper beneran anjm, gue gaj mau jadi homo, kasian emak gua" ujar Jaemin dengan nada sebal.
"Emang siapa yang mau sama lo anjng?" Tanya Jeno yang terlihat kesal.
"Santai, kan becanda" ujar Sena.
"Ayo TOD ish, katanya mau main" ujar Yohan yang sudah tidak sabaran.
"Yaudah ayo, tapi harus ikut semua" ujar Sena sambil melirik Jeno.
"Gue males" sahut Jeno.
"Gak aci, garus ikut" ujar Yohan sambil menarik Jeno agar menghadap kebelakang. Dan Jeno hanya pasrah.
Sena mengeluarkan botol minumnya, lalu memberikannya pada Changbin. Dan Changbin terlihat bingung.
"Kenapa kasih ke gue?" Tanya Changbin.
"Abisin airnya, biar cepet tinggi" sahut Sena.
"Oh sialan" maki Changbin, lalu ia menghabiskan air minum Sena yang tinggal setengah.
"Okay, yang boong mati, dan yang gak mau jawab atau lakuin Dare bakal kita telanjangin di lapangan" ucap Sena, dan mereka hanya memutar bola mata malas. Sena pun memutar botolnya.
Botol itu berhent tepat di depan Jaemin.
"Truth or dare?" Tanya Sena.
"Dare" sahut Jaemin dengan penuh percaya diri.
"Tembak Jihun"
"Apaan?!" Jaemin terlihat terkejut, yang membuat mereka tertawa.
"Tembak Jihun, sampe bikin Jihun bingung kalau lo beneran suka sama dia" ujar Sena yang membuat Jaemin mendengus sebal.
"Jen, jangan cemburu ya" ujar Yohan sambil mengusap bahu Jeno, sontak Jeno menepisnya.
"Udah napa Yo, gue sumpahin lo homo sama si Changbin" uje Jaemin.
"Ih najis" maki Changbin.
"Gue masih doyan melon, apalagi Melon Sena" celetuk Yohan yang membua Sena melotot horor.
"Astaga, kamu ini berdosa banget" ujar Jaemin.
"Yaudah sana buru, mumpung Jihun lagi sendirian. Sekalian rekam, biar ada bukti" ujar Sena seraya melirik Jihun. Jaemin pun berjalan menghampiri Jihun.
Jaemin duduk di samping Jihun sambil tersenyum, membuat Jihun menatapnya bingung. "Ngapain lo senyum-senyum?" Tanya Jihun.
"Hun, janji dulu sama gue, jangan bilang siapa-siapa" ujar Jaemin, dan Jihun masih menatapnya bingung.
"Janji ish" Jaemin menarik tangan Jihun lalu menautkan kelingking mereka berdua.
"Lo tau kan? Kalau gue di shipperin sama Jeno terus?" Tanya Jaemin, dan Jihun mengangguk.
"Sebenarnya gue enggak suka Jeno, gue sukanya sama lo" ujar Jaemin yang sontak membuat Jihun terkejut.
"Kamu ini berdosa banget, gak boleh begitu Jaemin" ujar Jihun yang tak hanis pikir dengan Jaemin.
"Tapi gue serius Hun, lo mau jadi cowok gue? Hoek.." tanya Jaemin namun tiba-tiba ia ingin munath.
"Lo kenapa mau muntah?"
"Masuk angin. Jadi, mau gak?" Tanya Jaemin dengan tatapan lembut. Membuat Jihun terdiam.
"Jangan becanda bego, kena ajab tau rasa"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARE OR DARE || 100 Days✔️
Fanfiction[END] Berawal dari Permainan yang mereka mainkan, semuanya menjadi kacau. - Adegan bunuh diri - Kekerasan