"Ada apa?" Tanya Jeno yang melihat Hyunjin terus menelpon seseorang. Kini Ares tengah berkumpul di kantin sekolah, kecuali Sena yang tidak masuk sekolah hari ini.
"Sena gak angkat telpon gue, dan sekarang malah gak aktif" sahut Hyunjin.
"Semalem juga dia gak ikut nimbrung di grup" celetuk Yohan yang tengah memakan cemilannya.
"Mati kali" celetuk Jaemin yang membuat Changbin tertawa.
"Jangan gitu, Jae. Hyunjin udah melotot tuh" ujar Changbin sambil menepuk bahu Jaemin. Dan Jaemin malah ikut tertawa.
"Ngomong-ngomong, gue belum jenguk Aeri" ujar Yohan.
"Sekarang namanya Jaera, jangan manggil Aeri" balas Changbin.
"Tapi gak biasa, udah biasa panggil Aeri" ujar Yohan lagi.
"Adeknya pak Jaehyun, bego. Jangan maen-maen" Jaemin memperingati.
"Jae, apa Sena gak kerumah lo kemarin?" Tanya Hyunjin yang membuat Jaemin menoleh dan mengerutkan dahinya.
"Gak ada, emang dia bilang mau ke rumah gue?" Jaemin balik bertanya, dan Hyunjin mendengus kecil. Ia tampak gusar saat ini.
"Sena bener-bener gak bisa hubungin, gue udah nanya Seokjin katanya Sena gak di rumah sejak kemarin" ujar Hyunjin yang membuat mereka semua terkejut.
"Jadi maksud lo Sena ilang?" Tanya Jeno.
"Gue gak bisa nyimpulin itu, tapi aneh aja masa Sena tiba-tiba susah dihubungin? Padahal dia aktif banget kalau soal main hp. Dia sampe gak masuk sekolah hari ini" sahut Hyunjin.
"Gue takutnya ada sangkut pautnya sama Nathan. Soalnya Kamera yang Sena taro di rumah Nathan hilang satu" lanjut Hyunjin.
"Tapi yang satu lagi aman?" Tanya Jaemin, dan Hyunjin mengangguk.
"Eh perasaan gue jadi gak enak nih, cari Sena ayok" ujar Changbin.
"Sekolah dulu bin, lo mah bisanya ngajak bolos mulu" balas Yohan.
"Kok lo santuy banget sih si Sena ilang?"
"Bukannya Santuy, ya nanti carinya abis pulang sekolah. Cape gue dipanggil bk mulu setiap bolos, nyokap gue udah bosen dateng ke sekolah" sahut Yohan.
"Lagian siapa yang ngajak bolos, bego?" Changbin memutar bola matanya malas, dan Yohan hanya menyengir tanpa dosa.
"Eh Jin, mending bilang Seokjin kalau si Sena susah dihubungin, biar mereka yang cari" usul Jaemin.
"Udah, Seokjin bilang emang udah niat nyari hari ini" sahut Hyunjin.
"Bagus kalau gitu" gumam Jaemin sambil tersenyum kecil.
**
"Cari Nathan, sekarang" pinta Sehun pada Seokjin.
"Maaf Tuan, kami sudah menyelidiki Nathan, tapi pria itu tidak menemui Nona Sena" sahut Seokjin yang membuat Sehun mendengus lirih.
"Aku takut Sena jadi bahan incaran musuh-musuhku" gumam Sehun.
"Kami akan mencari lagi" ujar Seokjin, dan Sehun mengangguk. Seokjin pun pamit untuk pergi, dan Sehun menyetujui.
Sehun memang tidak terlalu dekat dengan Sena, mereka satu rumah tapi jarang bertemu, namun jika sudah seperti ini ia ikut mencemaskan Sena. Pasalnya, musuhnya berada dimana-mana.
**
Jaera duduk setengah berbaring di atas brankar, ia baru saja kembali dari toilet di bantu oleh perawat. Saat melihat wajahnya di depan cermin, ia kembali teringat Jung Aeri.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARE OR DARE || 100 Days✔️
Fanfiction[END] Berawal dari Permainan yang mereka mainkan, semuanya menjadi kacau. - Adegan bunuh diri - Kekerasan