Setelah kejadian semalam. Pihak kepolisian lebih fokus nengurus kasus Nathan. Bahkan saat ini dilakukan pembongkaran jasad Jung Aeri yang dinyatakan di bunuh oleh Nathan, dan di autopsi untuk mencari kebenarannya.
Untuk hasil Autopsi Han Arin keluar sore ini. Han Arin di bunuh oleh Nathan dengan cara dicekik di dalam toilet, terdapat luka benturan pula di kepala. Dan Nathan mengawetkan tubuh Arin selama 2 tahun, di taruh di dalam lemari besar di ruang bawah tanah.
Sementara potongan tubuh manusia yang berada di dalam plastik sudah berumur 3 bulan. Dari hasil Autopsi potongan tubuh manusia itu milik tengangga Nathan yang berusia 50 tahunan.
Dan kini Aeri dinyatakan koma, selama dua tahun disiksa Nathan dan di beri obat-obatan membuat organ dalamnya rusak, terutama ginjal dan hati. Aeri harus mendapatkan donor ginjal dan hati secepatnya, hanya saja belum ada yang cocok.
"Sebenarnya ada hubungan apa pak Jaehyun sama Aeri? Kenapa sekhawatir ini?" Gumam Jeno yang kini berdiri di dekat brankar Aeri, dan Jaehyun berdiri di sampingnya.
Jaehyun memberikan secarik kertas pada Jeno, Jeno yang bingung tetap menerimanya dan membacanya.
"Itu hasil Tes DNA aku dan Aeri" sahut Jaehyun.
"J-jung Jaera?" Lirih Jeno yang terlihat terkejut, dan Jaehyun menghela nafasnya.
"Ya, Jung Aeri yang kamu kenal itu adikku. Jung Jaera yang hinga empat tahun lalu. Catatan medis Jung Jaera menunjukan bahwa Nathan mengajukan transplantasi wajah Aeri yang sudah meninggal untuk Jaera. Jadi Nathan mengubah Jaera menjadi Aeri, bahkan dia memberi banyak obat untuk Jaera agar lupa masa lalunya."
Jeno hanya diam, ia memandang tubuh ringkih Aeri dengan sendu. Selama ini ia membenci Aeri dalam diam karena adik dari Nathan, namun ternyata Aeri bukanlah Aeri yang sebenarnya, dia Jung Jaera adik dari Jung Jaehyun dan Jung Jungwoo.
Jeno menghela nafas lirih, lalu mengembalikan kertas itu pada Jaehyun.
"Aku permisi" gumam Jeno, lalu keluar dari kamar rawat Aeri.
Jeno dapan melihat Hyunjin yang duduk di kursi depan, dan tak lama Sena datang sambil menatap Hyunjin dengan kesal.
"Lo nyuruh gue buat enggak pergi, dan sekarang malah lo yang pergi" ujar Sena dengan nada sebal.
"Liat, sekarang lo yang luka" lanjut Sena sambil menatap Hyunjin dengan tatapan cemas.
"Dari pada lo yang pergi, bisa mati lo sama Nathan" gumam Hyunjin. Sementara Jeno yang melihat keduanya hanya medengus kecil, dan duduk di samping Hyunjin.
"Jen, gimana keadaan Aeri?" Tanya Sena.
"Dia koma, butuh donor ginjal dan hati secepatnya" sahut Jeno dengan suara pelan. Sena yang mendengar itu terkejut.
"T-terus, udah dapet calon pendonornya?"
"Belum, belum ada yang cocok" sahut Jeno.
"Astaga Aeri" lirih Sena yang terlihat begitu mencemaskan Aeri.
"Gue mau jenguk Aeri"
"Nanti, kalau pak Jaehyun keluar" ujar Jeno.
"Ngapain Pak Jaehyun disini?"
"Aeri adiknya pak Jaehyun yang hilang eampat tahun lalu, bukan Jung Aeri adiknya Nathan"
Hyunjin dan Sena terlihat bingung saat ini.
"Maksud lo Jung Jaera? Aeri dan Jaera beda!" Tanya Sena.
"Ini gila, dan Nathan benar-benar ngelakuin hal gila itu. Aeri yang kalian kenal itu tubuhnya Jung Jaera, tapi pakai wajah Aeri adiknya Nathan yang udah meninggal"
KAMU SEDANG MEMBACA
DARE OR DARE || 100 Days✔️
Fanfiction[END] Berawal dari Permainan yang mereka mainkan, semuanya menjadi kacau. - Adegan bunuh diri - Kekerasan