Cklek
Aeri menegang mendengar suara pintu yang dibuka, dan di tutup dengan keras. Ia pun berjalan menuju pintu kamarnya, mengintip dari sela pintu tanpa suara.
"Aeri.."
Aeri terperanjat di tempatnya, ia pun keluar dari kamar. "Iya kak?"
Laki-laki itu memberikan beberapa lembar uang pada Aeri.
"Dibelakang toko mainan Yoonhee, tau kan?"
"Ya" sahut Aeri sambil menerima uangnya.
"Bilang aja aku yang nyuruh" ujar Laki-laki itu, lalu ia melangkah pergi memasuki kamarnya.
Aeri mendengus lirih, ia sering kali disuruh membeli sesuatu oleh kakak laki-lakinya.
**
Jam sudah menunjukan pukul 11 malam, Aeri berjalan di atas trotoar menuju toko mainan Yoonhae yang tak jauh dari rumahnya.
Aeri tampak mengenakan celana Jeans hitam, Hoodie hitam milik Jeno, dan tak lupa ia memakai kupluk hoodienya serta masker.
Saat sampai di toko mainan, Aeri memilih jalan tanpa CCTV lalu pergi menuju bagian belakang toko tersebut.
Aeri menghampiri dua laki-laki yang berdiri di ujung sana. Tiba-tiba Aeri mematung melihat dua wajah tidak asing disana.
Dua Laki-laki itu menghampiri Aeri, lalu memberikan satu kantung plastik barang yang di pesan kakaknya Aeri.
"Ngambil pesanannya Nathan kan?" Tanya laki-laki itu, dan Aeri mengangguk sambil meraih kantung plastiknya dan memberikan uangnya.
Aeri pun hendak melangkah pergi, namun salah satu dari laki-laki itu mencekal lengan Aeri, sontak Aeri menepisnya.
"Santay. Bilang Nathan, gak ada bonus kalau baru pertama beli di gue" ujar laki-laki itu, dan Aeri pun pergi dengan langkah cepat.
Kedua laki-laki itu, tak lain adalah Jeno dan Changbin.
"Kayak gak asing" gumam Jeno, dan Changbin hanya mengendikan bahunya. Keduanya pun pergi dari sana, berlawanan arah dengan Aeri.
**
Aeri sampai di kamarnya, ia terdiam di pinggiran kasur. Ia masih tidak menyangka dengan Jeno dan Changbin. Kedua laki-laki itu adalah bandar?
Bagaimana bisa? Pelajar seperti mereka menjual narkoba?
"Oh sial, gimana kalau mereka ngenalin gue?" Lirih Aeri yang terlihat takut.
**
Keesokan harinya, Aeri pergi ke sekolah pagi-pagi sekali seperti biasa, bahkan ia datang sebelum security membuka kunci pintu kelas. Benar-benar menghindari keramaian.
Aeri menaruh Hoodie milik Jeno di atas meja Jeno, ia sudah mencucinya semalam dan menyetrikanya tadi pagi. Untuk angin malam membuat Hoodie itu cepat kering.
Perlahan, kelas itu mulai ramai, murid-murid berdatangan dan duduk di kursi masing-masing. Sementara Aeri menyibukan diri dengan belajar, walau ia selalu tidak mengerti.
Tak
Aeri mengangkat wajahnya saat ia mendapati susu kotak di atas mejanya. Itu dari Jeno.
"Buat lo, dan ini udah gue bilang jangan di balikin" ujar Jeno sambil menaruh Hoodienya di atas meja.
"Tapi udah gue cuci"
"Gak peduli, gue gak suka pake barang-barang yang udah di pake orang lain" ujar Jeno, lalu ia kembali duduk di kursinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARE OR DARE || 100 Days✔️
Fiksi Penggemar[END] Berawal dari Permainan yang mereka mainkan, semuanya menjadi kacau. - Adegan bunuh diri - Kekerasan