DOD || 07

33.8K 4.2K 270
                                    

Hari senin kembali, Aeri sebenarnya tidak enak badan hari ini, hanya saja ia memutuskan untuk bersekolah, ia takut jika ia di rumah Nathan akan di rumah juga.

Setidaknya, sekolah adalah tempat yang lebih aman untuk saat ini.

Aeri sampai di sekolah agak siang, mengingat ia terbangun lebih telat pagi ini. Aeri mengerutkan dahinya melihat Jeno yang turun dari motor dengan memakai Hoodie sama persis seperti dirinya. Oh mungkin Jeno memiliki dua Hoodie yang sama dan diberikan padanya.

Aeri berjalan di belakang Jeno, ia memandang Jeno yang memakai kupluk Hoodienya juga. Tampaknya, Jeno tidak menyadari keberadaan Aeri.

Tanpa keduanya sadari, orang-orang memperhatikan mereka karena Hoodie yang mereka kenakan, Jeno dan Aeri pun jadi perbincangan disana.

"Pemandangan macam apa ini?!" Ujar Jihun yang terlihat antusias saat Jeno dan Aeri datang bersamaan. Membuat orang-orang ikut menoleh pada keduanya.

"Jeno dan Aeri! Astaga! Kalian beneran pacaran?!" Tanya Jihun yang benar-benar heboh.

"Kenapa lo berisik banget?" Nara terlihat terganggu

"Gedein volume lagu lo anj!" Sahut Jihun yang meluhat Nara memakai earphone, Nara pun mendengus sebal.

"Lo sama Aeri? Pake Hoodie kapelan" ujar Jaemin seraya menunjuk Jeno dan Aeri bergantian.

Jeno pun menoleh ke kursi belakang, lalu melihat Hoodie yang ia kenakan. "Huh? Gue gak tau bakal sama" gumam Jeno.

Changbin menepuk bahu Jeno sambil tertawa pelan. "Gue tau lo sama Aeri janjian, gak usah pura-pura kaget"

"Jadi sebenernya lo sama Aeri udah jadian belum?" Tanya Yohan.

"Tau, Hoodie udah kapelan, gak mungkin gak jadian" timpal Sena.

"Udah" sahut Jeno dnegan santai, membuat mereka semua terkejut.

"Lo serius?" Tanya Sena, dan Jeno mengangguk.

"Lansung diterima sama Aeri?" Tanya Yohan yang masih tidak percaya.

"Enggak, gue yang mutusin sendiri, lagian dia bakal nurut-nurut aja" sahut Jeno yang membuat Sena mendengus sebal.

"Lo curang, gak gitu cara mainnya. Aeri harus nerima lo dulu" ujar Sena.

"Lo gak bilang gimana caranya, yang penting gue udah pacaran sama Aeri, jadi tunggu aja sampe 100 hari" sahut Jeno, dan Sena menyerah.

"Jen, gimana kalau lo beneran suka sama si Aeri?" Tanya Changbin.

"Mampus" maki Jaemin.

"Ya gak akan lah, orang cuma Dare" sahut Jeno dengan nada sebal.

"Gue pegang omongan lo" ucap Jaemin, dan Jeno hanya mengangguk asal.

"Dan sekarang lo keliatan sama begonya kayak Aeri" celetuk Hyunjin yang melirik Jeno dan Aeri bergantian, karena dua-duanya memakai Hoodie.

"Gue nutupin kepala, rambut gue pitak gara-gara kepala gue di jait" sahut Jeno yang hampir membuat mereka tertawa.

"Pake obat penumbuh rambut, biar cepet tumbuh" Yohan memberi saran, Jeno hanya memalingkan tubuhnya.

"Dan siap-siap pak Jaehyun nyuruh lo buka Hoodie" ujar Jaemin.

"Keliatan gak liat jadwal, gak ada pelajaran pak Jaehyun hari ini haha" sahut Sena dengan telak.

**

Jam istirahat tiba. Kantin begitu ramai, dan Arws tetap tidak akan kehilangan tempat duduk mereka, tempat itu hanya mereka yang menempati.

Sementara itu Aeri mengambil jatah makan siangnya, ia harus makan siang sebelum meminum ibat pereda nyeri, tubuhnya benar-benar tidak enak sejak pagi.

DARE OR DARE || 100 Days✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang