DOD || 13

29.2K 4.1K 701
                                    

Jaemin mengerutkan dahinya memandang teman-temannya yang kini tengah memandangnya juga.

"Pada kenapa sih?" Tanya Jaemin.

"Gak ada gosipan baru?" Tanya Yohan, dan Jaemin mendengus kecil.

"Oh tentang Aeri sama Nathan. Gua baru baca grup tadi. Jadi, pas gue cari tau, emang mereka adek kakak. Tapi gue gak tau kenapa Nathan bisa kenal sama Sehun"

Ddrrtt
Ddrrtt

Jaemin merogoh sakunya, dan ia melihat ponselnya, ada panggilan masuk dari ibunya.

"Mau denger" pinta Sena sambil merebut ponsel Jaemin dan menerima panggilan itu. Sena menloudspeaker panggilan itu dan ia taruh ponselnya di atas Meja.

Sementara Jaemin hanya memutar bola matanya malas, Ares memang sering seperti itu.

"Iya mah?"

"Yura baik-baik aja? Dia enggak angkat telpon mama"

"Oh lagi tidur kali Ma"

"Yaudah, nanti mama telpon lagi aja. Ngomong-ngomong 3 bulan lagi mama sama papa pulang"

Jaemin terdiam sejenak.

"Tapi nanti mama kabarin lagi"

"Iya ma" sahut Jaemin, lalu panggilan itu terputus.

"Kok tumben gak ngomong yang aneh-aneh? Biasanya desah-desah, suruh gue pake sempaklah, apalah" tanya Jaemin, dan Sena hanya mengendikan bahunya.

"Ngomong-ngomong Kakak lo gimana? Waktu itu kita dateng dia di kamar terus" tanya Changbin.

"Ya gitu, ketergantungan sama obat, kemo juga, bikin rambutnya rontok, kasian" sahut Jaemin.

"Harusnya pas keadaan kayak gitu, ortu lo dirumah" ucap Jeno, dan mereka mengangguk setuju, sementar Jaemin menghela nafasnya.

"Udah ah, tar gue jadi sedih, gak asik" ujar Jaemin seraya kembali duduk di kursinya.

"Eh soal Nathan sama Aeri gima- ups" pertanyaan Changbin terhenti saat ia bertemu tatap dengan Aeri.

"ketauan kan lagi ngomongin Aeri, dasar goblok" maki Yohan.

"Nathan order lagi" celetuk Hyunjin.

"Terus siapa yang kirim barangnya?" Tanya Sena.

"Gue takut, jangan gue" ujar Yohan sambil menyengir.

"Jangan gue lagi, nanti gue mati" ujar Jeno.

"ya jangan gue lah. Kalau orang selain Nathan mah gak apa-apa" ujar Changbin.

"Ya masa gue?" Tanya Sena dengan nada sebal.

"Jaemin yang nganter" gumam Hyunjin, yang membuat mereka menghela nafas lega, sementara Jaemin diam di tempatnya, nampaknya ia tidak mendengar.

**

"Kenapa gak make up?" Tanya Sena seraya duduk di samping Aeri yang tengah duduk di kursi pojok kantin, begitu pun Jeno yang duduk di hadapan keduanya.

"Sen, maaf. Semua yang lo kasih ke gue di buang kakak gue" gumam Aeri yang membuat Sena mengerutkan dahinya.

"Kenapa dibuang?"

"Gue gak boleh make up"

"Konyol banget kakak lo" celetuk Sena, dan Aeri hanya diam.

"Pulang sekolah main di rumah gue ya?" Ajak Sena, dan Aeri menggeleng.

"Ish kenapa sih? Suruh pulang cepet lagi sama kakak lo? Posesif banget" ujar Sena yang terlihat sebal.

"Kakak gue gak posesif, tapi dia khawatir sama gue" Aeri membela kakaknya, Sena hanya mendengus kecil, sementara Jeno melanjutkan makan siangnya.

DARE OR DARE || 100 Days✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang