DOD || 30

25.9K 4.1K 1.2K
                                    

Sudah 3 hari berlalu, dan Jaera belum terbangun juga. Sementara Jaehyun masih setia menunggu adiknya terbangun, menatapnya dan memanggilnya kakak. Betapa rindunya Jaehyun pada Jaera saat ini.

Kasus Nathan masih berlanjut, semakin banyak bukti yang kepolisian dapatkan, bahkan kasus meninggalnya Jungwoo pun kembali di buka dan di selidiki.

Hasil autopsi Jung Aeri sudah keluar kemarin, Jung Aeri dinyatakan meninggal dunia karena kehabisan darah.

Jaehyun tidak menyangka, ada orang sejahat Nathan di dunia ini.

Jaehyun meraih tangan Jaera, lalu mengusap luka memanjang yang berada di dekat telinga Jaera. Hatinya begitu sakit membayangkan anak seusia Jaera harus mengalami hal mengerikan seperti ini.

Jaehyun bersumpah, ia pastikan Nathan membusuk di penjara.

Tak lama, dokter kepercayaan Jaehyun datang, ialah dokter Kim.

"Jae, kamu bisa menjadi pendonor untuk Jaera" ujar Dokter Kim, dan Jaehyun tersenyum kecil.

"Jadi, kapan bisa dilakukan?"

"Dua hari lagi, aku sudah jadwalkan hari operasinya" sahut Dokter Kim.

"Hm makasih"

**

Saat ini, Jeno tengah menggenggam tangan Ara di lorong rumah sakit, ini yang pertama kalinya setelah empat tahun ia membawa Ara keluar rumah.

"Kakak cantik banget hari ini" ujar Jeno sambil tersenyum pada Ara, ia merasa senang melihat Ara berpenampilan layaknya seorang perempuan sehat.

"Kamu gak perlu pegangin tangan aku terus" ujar Ara dengan suara pelan, dan Jeno malah semakin mengeratkan genggamannya sambil tertawa pelan.

"Biar kakak gak ilang" celetuk Jeno.

"Aku bukan anak kecil, Jen"

Jeno terus tertawa pelan, namun tanpa melepaskan genggamannya.

Mereka pun sampai di ruang rawat Jaera, Jaehyun yang melihat keduanya pun beralih untuk pergi, duduk di depan ruangan.

"Kak, ini Jaera. Adiknya pak Jaehyun, wali kelasku disekolah" ujar Jeno yang mengenalkan Jung Aeri sebagai Jung Jaera.

Ara terdiam sambil memandang tubuh lemah Jaera.

"Hm, Jaera.. dulu, Jungwoo selalu bilang sama aku, kalau Jaehyun marahin Jungwoo, cuma Jaera yang bisa nolongin, anak itu selalu marahin Jaehyun kalau Jaehyun berucap kasar sama Jungwoo" gumam Ara.

"Jaera anak bungsu keluarga Jung, Jaera anak yang baik, tapi terkadang suka memaki orang kalau kesal, padahal Jaehyun dan Jungwoo udah berulang kali negur Jaera buat gak lakuin hal itu"

Jeno membenarkan ucapan Ara, mengingat di sekolah Aeri selalu jadi bahan gosipan Sena karena hobinya yang selalu memaki orang.

"Hm, sayangnya Nathan ngerusak Jaera sampai sejauh ini" gumam Jeno.

"Nathan sayang sama Aeri, gimana bisa dia nyakitin Jaera saay wajahnya mengingatkan dia sama Aeri?" Lirih Ara.

"Kakak tau? Dia psikopat, membunuh tanpa pandang siapa yang dia bunuh" ujar Jeno, dan Ara mengangguk kecil.

"Dan janji sama aku, kak. Jangan membela Nathan lagi, gimana pun keadaannya" ujar Jeno sambil memandang Ara dari samping.

DARE OR DARE || 100 Days✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang