DOD || 09

31.1K 4.1K 672
                                    

Sesampainya di sekolah, Sena segera menghampiri Aeri yang sudah duduk di kursinya. "Kenapa lo gak kerumah gue? Gue tungguin tau"

"Gue lebih nyaman kayak gini"

"Yah, kok gitu? Padahal udah setuju mau gue dandanin lagi" ujar Sena, dan Aeri hanya tersenyum kecil.

"Ri, ayolah.. Gue mau dandanin lo lagi, di toilet sekolah"

"Maaf Sena"

Sena berdecak gemas, ia pun menarik tangan Aeri begitu saja. "Sen, jangan paksa gue" ujar Aeri dengan nada sebal.

"Pokoknya lo harus gue dandanin lagi" sahut Sena yang terus menarik Aeri menuju toilet sekolah, dan Aeri hanya pasrah.

Aeri memperhatikan Sena yang mengeluarkan beberapa alat make upnya.

"Eh Sen.." Aeri menahan tangan Sena yang hendak menyentuh wajahnya.

"Ri, diem aja" ujar Sena, dan Aeri hanya mendengus kecil. Sena pun mulai mendandani wajahnya seperti semalam.

"Lo demam" ujar Sena.

"Iya. Nanti juga sembuh"

Aeri pun terdiam, ia memperhatikan pantulan wajahnya di cermin. Bibir dan hidung mungilnya terlihat jelas sekarang, sebelumnya Aeri benar-benar tidak pernah berdandan hingga wajahnya pucat.

"Jangan gerai rambut lo, di iket aja kayak semalem" ujar Sena seraya mengikat surai panjang Aeri.

"Nahh cantik!" Seru Sena yang lagi-lagi terlihat puas.

"Apa bibir gue gak terlalu mencolok?" Tanya Aeri, dan Sena menggeleng.

"Bahkan bibir Liyan lebih merah" sahut Sena, lalu matanya mengarah pada sepatu Aeri yang terlihat kumal.

Sena pun melepas sepatunya sendiri. "Ri, lepas sepatu lo, dan pakai sepatu gue" ujar Sena.

"Kenapa?"

"Udah lepas aja"

Aeri pun melepas sepatunya, lalu memakai sepatu Sena yang terasa pas, kaki mereka seukuran.

"Harusnya lo buang sepatu ini" ujar Sena seraya membuang sepatu Aeri ke tong sampah.

"Eh tapi gue gak punya lagi"

"Sepatu gue baru kok, buat lo aja" ujar Sena, lalu ia kembali memakai tasnya dan menarik Aeri keluar dari toilet.

"Terus lo pake sepatu apa?" Tanya Aeri yang melihat Sena tidak memakai sepatu.

"Masih ada di lokerL

Aeri pun mengangguk. Aeri menundukan wajahnya saat mereka melewati murid-murid lain di lorong sekolah.

"Misi... pacaranya Jeno mau lewat!" Ujar Sena dengan suara agak keras, membuat Aeri merenat samping roknya. Pasalnya mereka benar-benar memperhatikannya.

"Aeri, angkat kepala lo, jangan nunduk terus. Lo cantik kok, liat mereka semua penasaran sama tampilan baru lo" bisik Sena, dan Aeri menggeleng kecil.

Sena menghela nafasnya, keduanya pun memasuki kelas. Sampai Aeri duduk pun pandangan orang-orang di kelas terus mengarah padanya.

"Aeri, kau mengalihkan duniaku" ujar Jihun dengn berlebihan.

"Lo kan pacaran sama Jaemin" celetuk Yohan yang langsung mendapat toyoran dari Jaemin.

"Najis" maki Jihun.

"Aeri, kok bisa makin cantik sih?" Tanya Changbin yang terlihat tengah menggoda.

"Jeno responnya dong, jangan diem terus" ujar Sena yang tengah memakai sepatunya di belakang kelas.

"Jeno masih shock, dari semalem sampe gak bisa tidur" celetuk Changbin.

DARE OR DARE || 100 Days✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang