Cklek
Jeno mengerutkan dahinya melihat apartmentnya yang terlihat gelap, ia pun menyalakan semua lampu, dan memasuki kamar kakaknya.
"Kak.." panggil Jeno, dan ia menemukan kakaknya yang terduduk di atas kasur sambil memeluk kedua kakinya yang ia tekuk.
"Ada apa?" Tanya Jeno, lalu Ara menoleh dengan mata yang sembab, membuat Jeno terkejut.
"Kenapa kakak Nangis?" Tanya Jeno, namun Ara hanya menggeleng.
Dan Jeno hafal, jika kakaknya tidak mau cerita pasti ada kaitannya dengan orang yang membunuh Jungwoo.
Jeno memperhatikan pakaian yang Ara kenakan, Ara melapisi tubuhnya dengan kardigan dan Syal.
"Kakak keluar apart?" Tanya Jeno dengan tatapan tidak percaya, lalu Ara mengangguk dan terisak lirih.
"Apa yang bikin kakak keluar dari sini?" Tanya Jeno lagi.
"Mong Mong hilang, aku bantu Miyeon cari Mong Mong hks"
"Terus?" Tanya Jeno lagi, namun Ara kembali menggeleng enggan bercerita, membuat Jeno terlihat kesal.
"Kenapa harus keluar apart kalau bakal bikin kakak kayak gini?!" Bentak Jeno.
"Cuma karena anjing sialan itu!! Harusnya kakak diam dirumah!" Jeno terus membentak Ara, membuat Ara semakin terisak.
"Mulai sekarang terserah kakak mau ngapain, kakak gak pernah cerita lebih jelas tentang kematian Jungwoo, bahkan kakak simpan semua itu sendirian. Ya, simpan semuanya sendirian, aku gak peduli" gumam Jeno, lalu ia hendak pergi, namun Ara menahan lengannya.
"O-orang yang bunuh Jungwoo masih hidup" lirih Ara yang membuat Jeno menoleh.
"Hm, terus? Gimana rupanya?" Tanya Jeno yang terlihat menantangi, namun Ara hanya diam.
"Apa sudah ya sebut nama orang itu?!" Tanya Jeno lagi dengan bentakan.
Jeno menepis tangan Ara, lalu keluar dari sana dengan langkah cepat.
Jeno kesal, Ara menyimpan rahasianya sendirian selama empat tahun ini. Ara hanya bilang bahwa bukan dirinya yang mendorong Jungwoo, tapi orang lain, tapi Ara tidak pernah menyebutkan siapa orang lain itu.
**
Cklek
"Huh?" Aeri terkejut bahwa pintu rumahnya tidak di kunci, padahal ia hanya iseng membuka pintu. Apa Nathan lupa menguncinya? Atau ia sengaja tidak mengunci pintu?
Aeri pun memberanikan diri keluar dari rumah, mengingat Nathan tidak pulang lagi untuk malam ini.
"Kak, maaf" lirih Aeri, lalu ia keluar dari area rumahnya.
Aeri menyadari ia tidak memakai jaket, hanya pajama tidur berwarna coklat. Ia juga merutuki dirinya sendiri karena tidak membawa uang, padahal ia lapar sekali dan malas memasak saat di rumah.
"Cuma jalan-jalan?" Lirih Aeri yang malas untuk balik lagi.
Aeri berjalan menuju taman kota yang lumayan jauh dari rumahnya, ia memilih berjalan-jalan hanya untuk menikmati udara malam, di rumah selama seminggu membuatnya bosan.
"Jung Aeri!"
Aeri menoleh saat namanya di panggil, ia terkejut mendapati Jaehyun di depan Cafe bersama teman prianya.
Aeri pun beralih pergi, namun Jaehyun mengejarnya dan menahan lengannya.
"Kamu kemana aja?" Tanya Jaehyun, dan Aeri melepas paksa tangan Jaehyun dari lengannya. Aeri terlihat bingung harus menjawab apa.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARE OR DARE || 100 Days✔️
Fanfic[END] Berawal dari Permainan yang mereka mainkan, semuanya menjadi kacau. - Adegan bunuh diri - Kekerasan