Keesokan harinya, Aeri benar-benar di kurung di dalam rumah, ia tidak diijinkan untuk keluar rumah oleh Nathan. Sementara Nathan sudah pergi bekerja. Entah kerja apa, Aeri tidak pernah tahu.
Aeri hanya diam di kamarnya, sesekali ia duduk di dekat jendela. Ia tidak bisa keluar rumah karena Nathan mengunci pintu rumahnya dari luar.
Ddrrrtt
DddrrrttAeri meraih ponselnya, dan ada telpon dari Jeno, ia pun memutuskan untuk mengangkatnya setelah ia menolaknya tadi.
"Halo"
"Dimana? Kok belum sampe sekolah?"
"Gue gak sekolah"
"Lo masih sakit?"
"Huh?"
"Lo udah baikan belum? Kemarin sempet pingsan"
Aeri terdiam sejenak.
"Ri"
"Y-ya, gue masih sakit. Jadi gak ke sekolah"
"Kalau begitu istirahat yang banyak. Gue pengen jenguk lo, tapi Nathan pasti bakal ngelarang"
"Iya, jangan kesini" lirih Aeri.
"Nathan gak ngapa-ngapain lo kan?" Tanya Jeno dengan nada hati-hati.
"Kak Nathan baik, jagain gue disini"
"Oh bagus kalau gitu, sampe ketemu besok. Semoga cepet sembuh"
Pip
Jeno memutuskan sambungannya, dan Aeri menghela nafasnya. Lagi-lagi ia melupakan sesuatu.
**
DARE OR DARE
**
Terhitung sudah satu minggu Aeri tidak masuk sekolah. Jaehyun sang wali kelas sudah menghubungi Aeri, dan Aeri berkata ia masih sakit, namun Jaehyun tidak begitu percaya, karena tidak adanya surat dokter.
"Ini sudah satu minggu, apa ada kabar lain dari teman kalian? Dari Jung Aeri" tanya Jaehyun seraya merapikan bukunya, dan mereka semua menggeleng.
"Ada yang tau rumahnya?" Tanya Jaehyun lagi, namun tidak ada satupun yang tahu, dan Jeno hanya diam.
"Apa gak ada satupun yang berteman sama Aeri?" Jaehyun terlihat kesal.
"Jeno, pacarnya Aeri" ujar Jihun yang membuat Jeno memutar bola matanya malas. Sontak Jaehyun menoleh pada Jeno.
"Kamu pasti tau rumahnya, kasih tau saya alamatnya Aeri. Saya tunggu hari ini" ujar Jaehyun pada Jeno, lalu ia keluar dari kelas.
"Gue udah hubungin Aeri, tapi dia bilangnya belum sembuh terus" ujar Sena.
"Kenapa lo ngekhawatirin orang yang bahkan gak akrab dama kita?" Tanya Hyunjin.
"Sekarang gue kasian sama dia, gak tau kenapa dia sama Nathan aneh banget, kayak ada sesuatu yang di sembunyiin" sahut Sena.
"Masa gue mikirnya Nathan ngelakuin hal buruk ke Aeri di rumahnya, terlebih mereka cuma tinggal berdua" ujar Changbin, dan Yohan mengangguk setuju.
"Menurut lo gimana Jae?" Tanya Sena, sebab Jaemin hanya diam sejak tadi.
"Gak tau mau ngomong apa, gak bida nebak" sahut Jaemin dengan santai.
"Ish gue kasian sama Aeri, gimana dong?" Keluh Sena.
KAMU SEDANG MEMBACA
DARE OR DARE || 100 Days✔️
Fanfiction[END] Berawal dari Permainan yang mereka mainkan, semuanya menjadi kacau. - Adegan bunuh diri - Kekerasan