DOD || 08

33.1K 4.3K 1.2K
                                    

"Lo siapanya Jeno?" Tanya seorang gadis yang berdiri di samping Aeri, sama sama tengah mencuci tangn dk wastafel toilet.

"Temen sekelas" sahut Aeri dengan suara pelan.

"Ini udah tahun kedua lo sama Jeno satu kelas, tapi kenapa Jeno keliatan peduli sama lo?" Tanya gadis itu lagi seraya menatap Aeri dengan tajam, Aeri pun menggelengkan kepalanya.

"Ck ck ck, harusnya gue enggak iri sama lo" gumam gadis itu seraya melirik penampilan Aeri, lalu keluar dari toilet.

Aeri menghela nafasnya, lalu keluar dari toilet. Ia sadar, grup angkatan tengah membicarakannya dengan Jeno. Mereka tidak menyangka Jeno yang terkenal dingin itu bisa membawanya ke UKS dengan raut wajah khawatir.

Benarkah Khawatir?

Entahlah, tapi Aeri merasa nyaman dengan sikap Jeno yang seperti itu, hanya saja ia masih takut Jeno hanya mempermainkannya.

Aeri tiba di kelas, lalu duduk di kursinya, ia menoleh kearah Jeno yang asik mengobrol dengan teman-temannya, ia masih tidak menyangka laki-laki populer disekolah berbicara padanya, bahkan memintanya untuk menjadi kekasihnya.

Aeri segera memalingkan wajahnya saat ia bertemu tatap dengan Jeno.

"Oh bego" lirih Aeri merutuki kebodohannya.

Sementara itu Jeno nampak mendengus sebal, dan Sena yang menyadari itu tertawa pelan.

"Ngomong-ngomong lo cocok sama Aeri" celetuk Sena, dan mendapat tatapan tidak suka dari Jeno.

"Biayain Aeri biar glow up, bakal cantik kayaknya" timpal Yohan sambil tertawa.

"Lo aja sana" balas Jeno yang terlihat sebal.

"Jen, gue bakal bikin lo betah sama Aeri" celetuk Sena yang membuat Jeno mengerutkan dahinya.

"Gimana caranya?" Tanya Jaemin.

"Liat nanti" sahut Sena sambil tersenyum penuh arti, dan Jaemin hanya mendengus kecil.

**

Saat jam pulang sekolah, Sena menyuh Jeno untuk pulang lebih dulu tanpa menunggu Aeri, dan Jeno pin menurut.

Kini Sena menghampiri Aeri yang masih duduk di kursinya, sementara yang lain sudah pulang.

"Aeri, lo gak sakit hati apa diomongin sama satu sekolah?" Tanya Sena seraya duduk di hadapan Aeri.

"Gak ada urusannya sama lo" gumam Aeri.

"Mereka tuh jahat, mungkin mereka iri gara-gara piat lo sama Jeno"

Aeri tak menyahut.

"Hm Ri, kan lo pacaranya Jeno-"

"Gue gak pacaran sama Jeno" sela Aeri.

"Tapi Jeno yang bilang lo pacar dia. Jeno baik tau, dia beneran suka sama lo, buktinya tadi aja dia khawatir banget liat lo pingsan" ujar Sena yang membuat aeri kembali terdiam.

"Jadi intinya lo itu pacarnya Jeno, jadi otomatis lo temen gue. Jadi lo santai aja sama gue" Sena tersenyum dan menepuk-nepuk bahu Aeri.

"Apa pulang sekolah lo sihuk?" Tanya Sena, dan Aeri menggelengkan kepalanya.

"Bagus, main ke rumah gue ya?"

DARE OR DARE || 100 Days✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang