DOD || 11

30.3K 4K 1.1K
                                    

"Kak Jaehyun..."

Teriak seorang anak perempuan berusia 7 tahun, menghampiri laki-laki berseragam SMP.

"Kak Jae kenapa baru pulang? Nanti Mommy marah loh"

Jaehyun tertawa pelan sambil menyambut uluran tangan gadis mungil itu.

"Kak Jae habis main, dan udah bilang Mom.. apa Jungwoo udah pulang?"

"Kak Jungwoo pulang tepat waktu kata mom, kak Jungwoo beliin aku eskrim juga"

"Wow, harusnya kak Jae juga dapat eskrim dari Jungwoo"

Gadis kecil itu tertawa, membuat Jaehyun gemas dan menggendong adik perempuannya.

**

.
.
.
.

**

Sepanjang hari Aeri berada di perpustakaan, ia hanya terdiam dan melamun, terkadang air matanya menetes begitu saja. Ia masih tidak percaya dengan semua yang ia lihat semalam.

"Kenaa kamu disini? Saya pikir kamu gak masuk sekolah"

Aeri mengangkat wajahnya, dan ia terkejut saat mendapatin Jaehyun disana.

"M-maaf pak" ujar Aeri, lalu Jaehyun duduk di kursi depan Aeri.

"Ada masalah?" Tanya Jaehyun yang menyadari mata sembab Aeri, dan Aeri menggeleng.

"Saya guru konseling disini, kamu bisa cerita sama saya" ujar Jaehyun, dan Aeri tetap diam.

"Cerita aja, biar kamu lega, siapa tau saya bisa kasih sarah ke kamu"

"Gak apa-apa, ini masalah keluarga, aku gak mau cerita" sahut Aeri, dan Jaehyun mengangguk kecil.

"Besok kamu harus kembali sekolah, jangan lupa perbaikin nilai kamu" ujar Jaehyun, lalu ia pergi meninggalkan Aeri.

Aeri pun menghela nafas lirih, bel pulang baru saja berbunyi, membuatnya kembali terdiam disana.

Setelah 10 menit kemudian, ia beranjak dari kursi dan keluar dari perpustakaan, ia berjalan dengan langkah gontai, seperti biasa mengenakan kupluk Hoodienya dan berjalan agak menunduk.

"Jung Aeri"

Aeri menghentikan langkahnya, lalu menoleh. Ia mendapati Jeno yang berjalan menghampirinya.

"Lo di sekolah? Gue kira gak masuk" tanya Jeno.

"Hm gue di perpus" sahut Aeri dengan suar pelan.

"Lo kenapa?" Tanya Jeno seraya mendekatkan wajahnya pada Wajah Aeri, membuat Aeri gugup. Sontak Aeri menggelengkan kepalanya.

"G-gak apa-apa"

"Gue anter pulang-"

"Aeri" ucapan Jeno terhenti saat seseorang mememanggil nama Aeri di depan sana.

Aeri dan Jeno pun menoleh, tiba-tiba Aeri meremat samping roknya melihat keberadaan Nathan disana. Sementara Jeno mengerurkan dahinya, antara bingung dan kesal melihat kehadiran Nathan. Mengingat Nathan pernah melukainya.

"J-jeno" lirih Aeri yang membuat Jeno menatapnya. Sorot Mata Aeri terlihat ketakutan.

"Lo kenal Nathan?" Tanya Jeno, dan Aeri tak menyahut.

DARE OR DARE || 100 Days✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang