NOONA WITH YOU
﹀-﹀ -﹀-﹀ -﹀
Setelah selesai melangsungkan upacara, Rena dan Renjun segera bertemu di mading untuk mengetahui hasil pembagian kelas masing-masing.
"Kamu masuk ke kelas mana?" tanya Rena.
"Aku di kelas X Olimpiade, Noona?" Renjun menoleh ke arah Rena.
Rena masih mencari namanya di mading. "Noona belum ketemu nih."
Renjun melihat ke arah mading juga. "Mana, coba aku bantu."
"Huang Rena, Huang Rena, Huang Rena," ucap Rena yang sembari mencari namanya dengan jari telunjuknya.
"Huang Rena XII 1," ucap seseorang dari belakang tubuh Rena sembari menunjuk kertas pengumuman berwarna putih itu.
Rena dan Renjun spontan menghadap ke belakang melihat seorang anak laki-laki yg bertubuh lebih tinggi dari mereka.
"Oh terimakasih," ucap Rena kepada anak laki-laki tersebut.
"Ayo Noona." Renjun menarik tangan Rena untuk segera pergi menuju kelas mereka.
Anak laki-laki itu menatap kepergian Renjun dan Rena dengan wajah kebingungan.
***
"Woi lah sekelas lagi gue sama lo," kata Haechan setelah melihat kedatangan Renjun dari arah depan pintu.
Renjun hanya berjalan memasuki kelas tanpa memperdulikan perkataan Haechan dan meletakkan tasnya di kursi belakang dekat jendela.
Haechan menghampiri Renjun dan meletakkan tasnya di samping meja Renjun. "Lo ngikutin gue ya?"
Renjun yang tengah memejamkan mata sembari melipat tangannya segera melirik ke arah Haechan. "Ngaca! ngapain lo taruh tas lo disini!?"
"Gue pengen duduk sebangku lagi sama lo," aegyo Haechan.
"Lo mau gue pukul!?" Renjun mengangkat satu tangannya bersiap untuk meninju Haechan namun ia menahannya dan menurunkan tangannya kembali.
"Santuy santuy," kata Haechan sembari dengan gerak tangannya.
"Gue pindah kesini gara-gara bosen ketemu batang mulu," celetuk Haechan.
"Gak ada yang nanya," ketus Renjun.
"Lo sendiri ngapain kesini?" tanya Haechan.
"Sekolah," jawab Renjun singkat.
"Yeu musang, kalo gitu mah gue juga tau." Haechan mengalihkan pandangannya ke arah pintu masuk kelas.
Seorang anak perempuan cantik berambut panjang masuk ke dalam kelas dengan aura yang sangat ceria. Anak perempuan itu berjalan ke depan kelas sambil menggendong tas ransel merah muda miliknya.
"Woi itu Nagyung! woi Nagyung." Haechan memegang pundak Renjun dan menggoyangkan tubuhnya.
"Lepas! biasa aja kali!" Renjun melepaskan tangan Haechan dari pundaknya.
"Hai perkenalkan nama aku Lee Nagyung, salam kenal ya." Nagyung tersenyum melirik ke arah Haechan dan Renjun kemudian berjalan ke arah meja yang berada di barisan sebelah paling depan.
"Harusnya gue yang duduk di sana." Haechan mencoba meraih tempat duduk di sebelah Nagyung dengan tangannya.
Renjun melirik kelakuan sahabatnya itu. "Yaudah sana."
"Udah ada yang nempatin," rengek Haechan sembari memeluk Renjun.
Seketika seorang anak laki-laki dengan tahi lalat di dekat matanya berjalan menghampiri meja milik Haechan dan Renjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOONA WITH YOU || HUANG RENJUN 〘✔〙
RandomHuang Rena, ia seorang Noona yang menjadi tulang punggung keluarga serta harus menyembuhkan luka sang adik. Ketika ia memasuki tahun terakhir di SMA dirinya dipertemukan dengan seorang murid baru yang senantiasa membantunya. Lantas apakah Rena akan...