〔 10.〕 Ke Kantin Bareng ₊˚﹆

355 53 0
                                    

NOONA WITH YOU

﹀-﹀ -﹀-﹀ -﹀

"Presentasi apaan?" tanya Renjun kepada Haechan yang sedang memainkan pulpen miliknya.

"Materi yang dijelasin kemaren," jawab Haechan.

"Udah jelas gue kagak masuk, ya gimana gue tau materinya apaan," jelas Renjun.

"Coba lo tanya sama Pak Minho," saran Haechan.

Renjun lalu mengangkat tangan kanannya. "Permisi Pak."

Pak Minho melirik ke arah Renjun. "Ya ada apa Renjun?"

Renjun berdiri dari kursi miliknya. "Maaf sebelumnya, tapi saya belum mempelajari materi yang bapak terangkan kemarin untuk presentasi saya nanti."

"Baik, kalo begitu saya kasih waktu satu minggu, jadi kalian presentasinya minggu depan saja," ucap Pak Minho.

Renjun kemudian duduk kembali dan bertanya kepada Haechan yang masih memainkan pulpen miliknya. "Tapi kenapa gue presentasinya sama Nagyung?"

"Dia juga kagak masuk kemaren," jawab Haechan.

"Terus lo presentasi sama siapa?" tanya Renjun heran.

"Sama Jiheon, dan kalo dipikir-pikir si Jiheon ok juga," jawab Haechan penuh keyakinan.

Renjun hanya merotasi kan kedua bola matanya.

***

"Kantin kuy, dah laper gue kayak gak makan setahun," ungkap Haechan.

"Masa? Gak hoax tuh?" celetuk Chenle.

"Kalian duluan aja, nanti gue nyusul," kata Jaemin.

"Mau kemana lo?" tanya Renjun.

"Ke kelas Rena Noona, kangen gue sama dia." Jaemin berlari menuju kelas Rena.

Jeno berdiri sambil melihat kepergian Jaemin dengan tatapan sinis.

"Lo gak mau nyusul? Atau gue aja yang nyusul Jaemin." Jisung sengaja untuk membuat Jeno cemburu.

"Paan lo mau nyusul, lo disini aja gak usah ikut-ikutan!" jeno berlari menyusul Jaemin keluar kelas. "Inget gak usah ikut-ikutan!" ucap Jeno kepada Jisung dari depan pintu.

"Yaudah kita berempat aja," ajak Renjun.

"Buruan dah laper banget gue," rengek Haechan.

"Amoso? Lagi nyebar hoax kan lo," canda Chenle.

"Mulut lo minta kena tampol sendal jepit," kata Haechan kesal.

"Bagi Chenle sendal jepit mah kagak elite, minimal dolar," celetuk Jisung.

"Nah sip nanti lo gue traktir." Chenle tertawa lepas yang terdengar seperti suara lumba-lumba.

***

Doyoung berdiri dari tempat duduknya. "Mau ke kantin?"

"Sebenter, selesai gue nyatet yang di papan tulis." Rena masih fokus dengan tulisan yang ada di papan tulis kapur itu.

"Oke gue tunggu." Doyoung memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana sambil melihat-lihat sekeliling.

NOONA WITH YOU || HUANG RENJUN 〘✔〙Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang