Chapter 4

9 3 0
                                    

Tok tok tok

Ucapan Nana terpotong karena pintu rumahnya di ketuk oleh seseorang.
Eh, tunggu sebentar ya. Aku lihat dulu siapa yang datang. Nana pun berjalan ke arah pintu dan membuka

HAI HAI SEMUA RAINNY CANTIK DATANG BAWA AYAM GORENG KOREA NIHH. Ternyata yang datang adalah Rainny. Aku pun memutarkan bola mata ku melihat tingkahnya.

Tadi katanya sibuk. Kok malah datang kesini? tanya Nana pada Rainny yang sedang berjalan menuju ke sofa.

Ah, ternyata tinggal satu tugas, deadline nya masih hari Kamis Minggu depan jadi dari pada bosan di rumah, aku kesini deh, ucap Rainny.

Kenapa tidak di selesaikan terlebih dahulu? tanyaku pada Rainny.

Motto ku adalah jika bisa di kerjakan nanti, kenapa harus hari ini? Camkan itu! ucap Rainny dengan nada yang sedikit tegas.

Pada akhirnya kami bertiga duduk di sofa ruang tengah sambil memakan ayam dan soda yang dibawa Rainny.

Ayo Na! Lanjutin ceritamu yang tadi, ucapku. Rainny pun terlihat bingung dengan ucapanku 

Oh tadi kalian sedang cerita-cerita ya. Cerita tentang apa? tanya Rainny.

Oke-oke, akan ku lanjutkan. Jadi sebenarnya kak—, ucap Nana.

Tok tok tok

Aish! Kenapa banyak sekali tamu yang datang hari ini! ucap Nana dengan nada kesal, kak Rain, kamu saja yang buka pintunya. Aku sudah malas.

Aku hanya terkekeh menanggapi nya. Rainny pun pasrah dan membukakan pintu untuk tamu tersebut. Saat melihat sang pelaku yang mengetuk pintu itu, Rainny pun mematung.

Dia melihat kak Ezra yang berdiri di depan pintu itu. Kak Ezra yang melihat Rainny pun tersenyum canggung.

Hai! Nana nya ada? Rainny tetap diam mematung dan tidak menjawab.

Merasa ada yang aneh, akhirnya Nana turun tangan dan pergi ke depan dan mendapati Rainny yang diam mematung dan Ezra berada di depan pintu.

Eh kak Ezra, ada apa kak? Ayo masuk dulu kak! tanya Nana

Rainny yang mendengar suara Nana pun langsung tersadar dan memilih kembali ke dalam.

Eh gak usah, gak apa-apa. Kakak cuman mau mengantar ini doang, ucap Ezra. Ezra menatap kepergian Rainny dengan heran.

Eh, maaf ya kak, biasa lagi patah hati hehehe, ucap Nana.

Sementara Nana dan Ezra berbincang di teras depan, Rainny menghampiri ku dengan wajah sedih nya.

Kenapa, Rain? tanyaku.

Rainny pun hanya menggeleng, aku hanya bisa mengelus punggung nya sambil menunggu Nana yang sekiranya bisa menjelaskan keadaan. Tak lama Athena masuk, ditangannya terdapat sebuah map berisi kertas.

Siapa Na? tanyaku.

Kak Ezra, mengantar ini, ucap Nana sambil mengangkat map itu.

Aku pun langsung mengerti situasinya dan mengangguk.

Padahal baru bertemu semalam. Kenapa sudah menimbulkan rasa yang amat kuat? ucap Rainny sambil menghela napas.

Nah makanya aku mau cerita. Dengarkan aku baik-baik ya!

Aku dan Rainny mengangguk bersamaan dan memperhatikan Nana dengan seksama.

Tadi di kampus aku bertanya dengan dia agar aku tahu kebenarannya dan tidak termakan gosip. Ternyata wanita itu hanya sahabatnya, kak Ezra sih bilang begitu. Tapi entah kenapa semua orang di fakultas bilang mereka itu pacaran, ucap Athena.

Rainny yang tadinya terlihat semringah pun kembali menunduk sedih.

Jika aku gigih mendapatkan dia, pasti aku akan tertimpa gosip buruk nantinya, ucap Rainny.

Aku dan Athena saling bertatapan, menghela napas kami dan menenangkan dia. Setelah mood Rainny membaik, kami pun pergi duduk di balkon lantai atas dan melihat pemandangan indah kota Bandung di malam hari. Kerlap-kerlip lampu rumah penduduk bagai bintang diatas tanah, indah sekali.

Di malam itu, sebuah nama kembali muncul di pikiranku untuk yang kesekian kalinya. Dilema melanda antara harus menepis jauh-jauh atau mencari keberadaannya sekarang. Aku jadi rindu padanya.










Motto ku adalah jika bisa di kerjakan nanti, kenapa harus hari ini? Camkan itu!

- Rainny






Hello,
Terima kasih sudah membaca :)

Painful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang