Chapter 17

7 3 0
                                    

Pelajaran pertama pun selesai, aku sedang duduk bersama teman satu jurusan ku di kantin sambil membahas tentang lab yang kami lakukan beberapa hari yang lalu.

Tiba-tiba kak Raffa datang dan menepuk pundak ku.“Kenapa?” jawabku. “Tugas pak handoko yang harusnya di kumpul kemarin belum kamu kumpulin. Kamu disuruh mengumpulkan itu besok siang.”

Aku pun mengangguk “Baiklah, terima kasih.” Setelah Raffa pergi, semua orang yang ada di meja itu menatap ku sambil tersenyum menggoda.

“Cie Cassie sama Raffa jadian ya sekarang?” Aku pun mengernyit heran, “Hah?! Ngga tuh.”, jawabku.

“Kalo gak kok malah makin mesra sih sekarang?” Aku memutar bola mata ku malas. Aku di goda habis-habisan sampai mata pelajaran kedua dimulai.

Saat kuliah ku selesai, aku berjalan menghampiri Rainny yang menunggu di parkiran bersama Raffa yang sedari tadi menempeli ku terus. Saat sudah berada di samping mobil Rainny, Raffa meraih tangan ku “Cassie”.

“Kenapa lagi?” jawab ku dengan malas.

“Aku mau mengerjakan tugas di rumahmu, boleh tidak?” Aku pun menghela napas.“Gak capek emangnya?” Dia menggeleng dengan lucu.

“Yasudah, datanglah nanti ke rumah.” Dia pun langsung sumringah “Beneran?” Aku pun mengangguk, “iya, sudah ya aku mau pulang. Bye”

Aku pun masuk kedalam mobil Rainny dan pergi meninggalkan kampus.“Cass, kamu menginap di rumah Nana lagi atau pulang?” tanya Rainny padaku.

“Pulang Rain, sudah terlalu sering aku menginap dirumahnya. Lagi pula kak Kris datang ke rumahnya hari ini.”
Kami menuju rumah Nana untuk mengambil barang-barang ku yang tertinggal disana terlebih dahulu.

Sesampainya disana, aku masuk dan melihat Nana dan kakaknya sedang duduk di ruang tengah sambil menonton televisi.“Hai Na, hai kak Kris.” Mereka menoleh kearah ku.

“Hai Cassie. Sudah lama ya kita tidak bertemu.” Aku tersenyum menanggapi kak Kris.
Saat sedang mengemasi barang-barang, Nana menghampiri ku.“Kak, nanti kakak pulang sama siapa?”

“Naik ojek sepertinya, kenapa Na?” jawabku, “eh, tidak usah. Sama aku aja, aku juga mau pergi ke cafe nya kak Ezra antar dokumen.”

Aku pun mengangguk, “baiklah, sebentar lagi aku siap.” Nana pun mengangguk dan kembali pergi ke bawah.

Tak lama kami pun pergi menuju mall tempat dimana cafe kak Ezra berada. Selagi Nana memberikan dokumen itu, aku pergi ke toko buku sambil menunggu Nana. Nana pun akhirnya datang menghampiri ku.

“Kak Cass, nyari buku apa?” Aku pun menoleh ke arah nya “oh, kamu sudah selesai? Aku lagi nyari buku ini. Sudah yuk kita bayar.”

Kami pun pergi ke kasir dan membayar buku itu lalu pergi melanjutkan perjalanan ke rumah ku.
Di pejalanan tiba-tiba mobil kami disalip oleh sebuah motor yang mengakibatkan Nana harus mengerem mendadak.

Ckitt

“Astaga! Na, kamu gapapa kan?” Jatungku berdegup kencang, kita hampir celaka karena motor bermerek R25 itu melaju se-enaknya saja.

“Gapapa kak, kak Cassie gapapa kan?” Aku menggeleng. Untung saja jalanan saat itu lumayan sepi sehingga tidak ada korban lain.














'Kepada yang sedang berjuang untuk melupakan, semangat ya! Berhasil atau tidak nya itu ada ditangan mu.'
-Cassie
















Hello,
Terima kasih sudah membaca :)

Painful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang