Chapter 24

4 0 0
                                    

Kami berkeliling supermarket itu, mengambil susu, snack, mie instan, ramen instan, coklat panas instan tentu saja, dan beberapa bahan makanan dan keperluan yang lain.

Saat sudah selesai, kami membayar ke kasir lalu pergi meninggalkan supermarket itu. Sebelum pulang, aku mampir ke salah satu bengkel terbaik di daerah rumah ku untuk memanggil montir ke rumah dan memperbaiki mobil ku.

Disana aku melihat kak Raffa sedang berbicara dengan salah satu karyawan disana. Aku pun masuk kedalam dan menyapa kak Raffa, "hai kak." Dia pun menengok "hai juga." Jawabnya dengan wajah dan nada suara yang sama-sama datar.

"Permisi, saya mau pelayanan yang datang langsung ke rumah. Ada nggak ya?" tanyaku pada salah satu karyawan itu.

"Oh ada kak, silahkan tulis alamat dan jam kunjungannya disini." Aku mengisi kertas itu, membayar lalu pergi dari situ. Tak lupa untuk pamit ke kak Raffa yang masih ada disana juga.

Kami pun beranjak dari bengkel itu dan pulang ke rumah ku. Saat diperjalanan, kami melihat kak Dave bersama seorang wanita yang sama dengan yang aku lihat di mall saat itu. Mereka terlihat sedang bertengkar hebat.

Aku memelankan laju mobil ku, "loh?! Kak? Kenapa pelan banget?" aku pun menunjuk ke arah Dave, "kak Dave? Sama siapa itu?".

Aku mengangkat bahu ku, "mana aku tahu." Setelah itu aku menormalkan kembali laju mobil dan tak lama sampai di rumah.

Sampai di rumah, aku langsung mengangkat barang-barang belanjaan lalu merapikan nya. Aku menyadari ada sesuatu yang ketinggalan tapi entah apa itu, akupun mengabaikan perasaan itu dengan feeling jika barang yang ketinggalan itu tertinggal di dalam mobil Nana.

"Kak Cassie, hari ini aku dan Rara menginap ya," ucap Nana.

"Oke." Setelah semua nya beres dan rapi, aku mengeluarkan alat-alat dan bahan-bahan untuk membuat kue.

Hobi memasak sejak kecil sangat melekat di diriku sampai saat ini, bahkan dulu aku berencana untuk kuliah di bidang tata boga. Tetapi aku memilih jurusan kedokteran dan berencana mengambil spesialis obgyn nanti. Tapi tak apa, aku bisa menjadikan memasak hobi ku yang utama.

"Sini kak aku bantu," ucap Nana,

"Iya sini kak, aku juga mau bantu," ucap Rara

"Oke, baiklah. Nana tolong mixer putih telur dan gula sampai mengembang, lalu Rara, ayak tepung dan gula halusnya."

"Oke!" ucap keduanya. Kekacauan pun terjadi, Nana yang tidak pernah memegang mixer pun memuncratkan putih telur itu kemana-mana.

"Yaampun Na, bukan begitu caranya. Kan jadi muncrat kemana-mana nih. Sini-sini aku ajarin."

"Tahu nih kak Nana, gimana sih," ucap Rara mengompori.

"Ya maaf, kan aku belum pernah megang mixer, jadi gak tau caranya."

Tiba-tiba Rainny masuk ke dapur dan mengambil alih pekerjaan ku, dia terlihat sangat serius walaupun tepung itu keluar-keluar sedikit dari tempat adonan nya.

"Serius sekali Rain," ucapku menggoda nya.

"Iya, biar nanti bisa bikinin kak Ezra kue," ucapnya.

"Dasar kak Rain," ucap Rara. Akhirnya kue yang kami buat pun jadi, salah satu kue gagal karena dijadikan bahan percobaan oleh Nana dan Rara. Aku sengaja membuat kue dalam jumlah banyak untuk dibagikan ke tetangga-tetangga.

Aku ditemani Nana untuk memberikan kue-kue itu kepada tetangga sekitar. "Sudah semua tetangga Na?"

"Sudah sih, tinggal satu rumah lagi."

"Yang mana?"

"Sebelah rumah kak Cassie." Nana pun langsung menarik tangan ku dan melangkahkan kaki nya ke rumah itu.

"Ayo kak, panggil saja." Aku pun jadi ling lung seketika

"T-tapi Na, aku.."

"Kenapa sih? Tinggal teriak." Saat sudah sampai dirumah itu, Nana langsung berteriak memanggil "PERMISI! PERMISI!" Tak lama sang pemilik rumah pun keluar.

"Oh, Cassie. Ada apa?"

"Ah, kak Dave. Ini aku bikin kue, dicoba ya," ucapku sambil menyodorkan piring itu.

"Oh, terima kasih." Tak lama seorang perempuan keluar dari rumah itu dan berdiri di ambang pintu. "Siapa Dave?"

"Oh, dia--" ucapan nya langsung di potong oleh Nana.

"Hai, saya Nana dan ini Cassie. Kami hanya mampir untuk memberi kue itu."

"Oh, sudah kan? Bisa tinggalkan kami?" ucap perempuan itu dengan nada ketus nya.

"Ah baik, kami pulang ya kak. Sampai jumpa." Aku pun menarik tangan Nana dan buru-buru pergi dari situ.

Nana terlihat sangat terkejut dengan kejadian tadi tetapi dia memilih untuk diam. Kami pun langsung pulang kerumah dan bergabung dengan Rara dan Rainny yang sedang menonton televisi. Selang satu jam, pintu di ketuk seseorang.

Tok tok tok

"Biar aku saja yang buka," ucap Rara sambil beranjak membuka pintu.

"Kamu ngundang orang, Cass?" tanya Rainny.

"Ngga, paling hanya montir yang mau benerin mobil ku."

"Kak Cassie!" teriak Rara dari pintu. Aku menghampiri dia dan menemukan Kak Raffa dan seseorang yang jika dilihat dari pakaiannya adalah seorang montir. "Ah kak Raffa, ada apa?"

"Ini, dompet mu tertinggal di bengkel tadi," ucapnya sambil memberikan dompet ku.

"Astaga, jadi ini yang tertinggal. Aku melupakannya sampai sekarang. Terima kasih banyak ya kak."

Setelah itu aku mengarahkan montir itu ke mobil ku yang akan diperbaiki. Montir itu mulai men-service mobil ku, sementara aku mengajak kak Raffa untuk duduk di taman belakang. Udara sore ini sangat sejuk, aku membuatkan kak Raffa coklat hangat dan membawakan nya ke taman belakang.

"Ini kak, silahkan di minum. Terima kasih ya sudah mengembalikan dompet ku."

"Ah tidak masalah. Bagaimana kuliah mu? Sudah semester tiga kan sekarang?"

"Ah iya kak, tugas nya tambah berat ya. Tugasku, oh iya tunggu sebentar." Aku pun berlari menuju ke kamar di lantai atas dan kembali ke taman secepatnya.

"Ini kak, aku titip tugasku, mungkin tiga hari ke depan aku tidak masuk kuliah dulu," ucapku sambil menyerahkan map yang berisi print an tugas ke kak Raffa

"Kenapa? Mau kemana memang?"

"Orang tua ku memintaku pulang ke Jakarta kak, ada acara keluarga." Kak Raffa mengangguk mengerti akan situasiku.

"berikan ini pada bu Nur ya kak." Lagi-lagi dia hanya mengangguk.

"Cassie, boleh aku tanya sesuatu?" Aku menganggukkan kepala ku.

"Silahkan, mungkin aku bisa bantu jawab," ucapku sambil menyeruput coklat hangat milikku.

"Siapa Dave?" 

'Tapi tak apa, aku bisa menjadikan memasak hobi ku yang utama.'

- Cassandra





halo semuanya, gimana nih kabar nya di 2021? xixixi

setelah beberapa bulan kita hiatus akhirnya upload lagi di chapter 24. 

semoga kalian suka ya UwU have a nice day semuaaa!

- 4sugarprincess

Painful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang