Chapter 10

8 3 0
                                    

Benar saja, ke esokan harinya kami pergi berempat menggunakan mobil Rainny menuju ke sebuah mall.

Kak Ezra membawa dua orang temannya, panggil saja kak Rendi dan Kak Jason. Kami melihat mereka sedang duduk di kursi lobby mall sambil melihat ke arah sekitar.

Saat kak Ezra melihat kedatangan kami dari jauh, dia langsung berdiri menyambut kami di ikuti oleh kedua orang temannya.

“Hai kak, maaf ya telat. Nunggu nya sudah lama ya?”, tanya Rainny yang berhasil membuat Ezra tersenyum.
“Tidak kok Rain. Baru saja kita sampai.”, ucap kak Ezra. Terlihat kak Rendi dan kak Jason memutar kedua bola mata mereka.

Kami langsung saja masuk ke dalam mall tersebut. Atensi kedua insan itu terpaku pada satu sama lain sehingga kami di lupakan mereka.

Yang tadinya berjalan beriringan dengan mereka berdua, kini berjalan di belakang mereka. Mereka pun tidak menyadari keberadaan kami karena asik di dunia mereka berdua.

Diam-diam kami menyusun rencana dengan dua orang teman kak Ezra itu.
“Kita tinggalin mereka berdua saja yuk.” Ucap kak Jason.
Kami mengangguk dan menyetujui idenya.

Perlahan kami melambatkan langkah kami, lalu saat mereka sudah jauh kami pun memutar arah kami sehingga berlawanan arah dengan mereka.

Kami saling terkikik geli
“Kakak sama kak Rendi pergi ke Gramedia, ya dek. Kalian mau pergi kemana terserah, asal nanti kalo mereka telfon kita langsung kumpul lagi. Oke?”, ucap kak Jason. Kami langsung mengangguk.

“Ya sudah kak, kita ke Timezone saja yuk.”, ucap Nana. Aku dan Rara pun menyetujuinya dan langsung pergi ke Timezone.

“Na, Ra, aku ke toilet dulu ya sebentar.”, ucapku. Nana pun mengangguk
“Mau di tungguin atau kita langsung ke timezone saja?”, tanya Nana.

“Kalian langsung ke sana saja, nanti aku menyusul.”, jawabku.
Aku pun langsung melangkahkan kaki ku ke arah toilet. Setelah selesai dengan urusan ku disana, aku pun pergi menuju Timezone.

Saat mata ku sedang menatap penjuru mall itu, aku melihat seseorang yang terlihat familiar dimataku sedang berjalan bersama seorang perempuan. Dia tampak bahagia dan senang saat berbicara dengan perempuan itu.

Dave Adhitama. Satu nama muncul di pikiran ku saat melihat orang itu. Teman masa kecil ku yang paling aku rindukan untuk kembali bersama seperti dulu kini sudah berada di pelukan orang lain, sedangkan aku masih berada di garis batas sambil menunggunya.

Hati ku menjadi sesak melihat mereka bersama-sama. Hilang tak ada kabar bertahun-tahun, tiba-tiba muncul dengan seorang wanita berada di genggamannya. Hati ini rasanya campur aduk sekali, rindu dan sesak, haru dan sakit bercampur menjadi satu.

Tanpa sadar mata kami bertemu, aku langsung mengalihkan atensi ku dan berjalan dengan cepat menuju ke Timezone. Tak sadar, air mata ku jatuh dan mengalir sangat deras.

Di sisi lain, Rara sedang bermain dengan mesin tinju favorit nya setiap berada di Timezone.

Nana yang memperhatikannya hanya bisa menggelengkan kepalanya tak habis pikir. Karena lelah menunggu Rara, ia pun pergi membeli minum.













'yang paling aku rindukan untuk kembali bersama seperti dulu kini sudah berada di pelukan orang lain, sedangkan aku masih berada di garis batas sambil menunggunya.'
- Cassie













Hello,
Terima kasih sudah membaca :)


Painful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang