Chapter 9

11 3 3
                                    

Pagi pun tiba, aku sudah berada di dapur membuat sarapan untuk mereka bertiga. Setelah selesai aku memanggil mereka yang sudah siap dengan pakaian rapi, kami sarapan dengan khidmat.

Setelah sarapan selesai, kami bergegas berangkat menuju kampus. Aku duduk di kursi tengah sambil menyelesaikan tugas makalah yang diberikan pak Handoko yang belum sempat aku selesaikan. Setelah sampai di kampus, Nana memarkirkan mobilnya.

Kami pun berpisah karena harus ke gedung fakultas masing-masing dan Rara yang harus mendaftar kuliah nya.

Cassie tunggu! panggil Raffa. Aku yang sudah tahu itu suara siapa tetap melanjutkan langkah ku.

Lama-lama lelah juga bertengkar dengannya., ucapku dalam hati.

*Author pov*

Rara berjalan menuju gedung fakultas DKV, dia akan mendaftar di jurusan itu. Saat sedang berjalan, Rara melihat banyak sekali mahasiswa-mahasiswa yang sedang berburu foto, membuat video, ataupun berkutat dengan laptop mereka.

Saat dia berada di sebuah lorong yang mengarahkan dia pada kantor pendaftaran, tiba-tiba seseorang menepuk pundaknya.

Hei, tolong bawa ini ke kantor rektor ya! Orang itu menyerahkan sebuah map ke tangan Rara, tetapi Rara tidak langsung menerimanya yang mengakibatkan map itu jatuh.

Orang itu menatap Rara dengan tajam.
Gak niat bantuin? Rara yang memang berjiwa keras pun menggeleng.

Tidak. Lagi pula saya tidak mengenal Anda. Setelah mengatakan hal itu, Rara pergi meninggalkan orang itu yang terlihat sangat amat kesal.

*Author pov end*

Jam 9 pagi aku bergegas pergi ke fakultas Manajemen Bisnis. Kami janjian untuk makan siang bersama disana. Sesampainya disana, aku hanya melihat Nana seorang diri sedang memainkan ponselnya.

Hei Na, dimana Rain? Rara masih disini atau sudah pulang? tanyaku.

Oh, kak Rain katanya tidak lapar dan Rara sedang berjalan menuju kemari,

Tak lama kemudian Rara datang dengan wajah yang masam.

Loh! Kamu kenapa, Ra? tanyaku padanya.

Tidak apa-apa. Aku melihat Nana menghela nafasnya sambil menggeleng.

Oh iya, kak Rainny mana? tanya Rara yang menyadari Rainny tak ada disini.

Katanya dia nggak lapar, jadi nggak datang kesini, jawab Nana. Entah kenapa hari itu Rainny sedang tidak napsu makan.

****

Selesai dengan urusan perkuliahan, kami makan malam di rumahku. Aku, Rara dan Nana menatap Rainny dengan tatapan heran. Dia terus-terusan tersenyum dan wajahnya bersemu.

NANA, CASSIE, RARA! teriak Rainny. Kami yang sedang melahap makanan pun sedikit tersedak mendengar teriakan Rainny.

Kamu kenapa sih, kak? Lagi sakit, ya? tanya Nana terheran-heran. 

Aduh! Punya kakak bar-bar sekali, ucap Rara. Akhirnya karena penasaran setengah mati, aku pun bertanya kepada dia

Kenapa sih kamu, Rain? Bahagia banget, tanyaku penasaran.

Iya dong. Hari ini hari yang sangat indah, jawab Rainny.

Memang ada apa sih? Tadi sore katanya gak napsu makan, tiba-tiba dia membawa kabar bahagia tadi sore," tanya Nana yang ikut penasaran.

Kalian tau ga sih? OH MY GOD! Aku mau di ajak jalan sama kak Ezra! ucap Rainny dengan nada yang heboh. Perkataan Rainny berhasil membuat kami membuka mata lebar-lebar.

Hah?! Seriusan?! Sumpah?! tanya kami bersamaan. Rainny pun mengangguk.

Tapi dia ngajak temen nya juga sih, jadi aku ngajak kalian buat ikut juga.

Rara pun memutar bola matanya. Gimana sih tuh orang! Ngajakin nge-date tapi bawa teman, ucap Rara

Bukan nge-date tau Ra. Dia cuman minta di temenin membeli sesuatu. Itu saja.

Aku pun menggeleng sambil tersenyum sedangkan Rara dan Nana memutar bola mata mereka.













"Menerima kehadiran orang baru tidak salah kok. Tapi jangan jadi kan dia pelampiasan, itu hanya menyengsarakan dirimu."

- Cassie



















Hello,
Terima kasih sudah membaca :)

Painful EncounterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang