8. Anak remaja (Pt.2)

740 90 25
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ukuran pintu anjingnya sekitar segitu, jadi Masi muwat buat dilewatin Byan:(

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*Ukuran pintu anjingnya sekitar segitu, jadi Masi muwat buat dilewatin Byan:(

Hoooooii, kangen areeen gaaak??
Areen maw ijin h*at*s, ya?

.

.

.

.

.

.

.

.

Kaga kaga. Palingan apdet molor banget aja. Ngehe.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Jadi ini alasan kenapa kamu tidur lebih dulu tapi selalu terbangun terakhir?" Jantung Byan berasa turun ke pusar.

Tau rasanya terkesiap saat belum siap? Otot-otot tubuhnya serasa mengeras, keringatnya menyembul tak tahu malu, dan tatapannya menjadi gagap ingin menatap ke arah mana.

"Kakak... kok kakak masih bangun?" Kakak-kakaknya berdiri, berjajar di sana. Menatapnya seperti akan menguliti dirinya yang sudah menciut hanya karena ditatapi sebegitunya.

"Kok kakak masih bangun?" Genta mengulangi pertanyaannya dengan ekspresi yang cukup menjengkelkan.

"Siapa yang malem-malem gini keluar rumah, tanpa sepengetahuan orang dewasa, pergi pake Hoodie tipis sama celana tidur, lewat belakang rumah? Siapa?"

Being Byan (ᵇʸᵃⁿⁱᶜᵉ ᵗʰᵉ ʳᵉᵗᵘʳⁿ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang