11. Byan dan Amerika

926 97 43
                                    

Selamat membaca..

Note:

Aku ngetiknya kek orang kesetanan cuma biar kalian ada yg nemenin malem mingguan🥺 semoga sukak✊

.

.

.

.

.

.

.

.

Sorry for the typos!

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

"Aku udah besar, papah! Berapa tahun tadi..." Byan menengok kebelakang, kakak-kakaknya meliriknya tanpa minat.

"Sembilan belas tahun, Byanice." Sean merotasikan bola matanya.

"Nah, iya! Sembilan belas tahun!" Byan berbalik lagi untuk menatap papahnya yang kini bersedekap dada mendengar segala menuturaannya

"Umur sendiri aja masih nanya." Cibir Genta.

"Aku cuma lupa! dan.. dan, gatau. lagian itu bukan hal besar." Byan menyengir, menatap papahnya penuh harap.

.

.

.

.

.

.

"Byan semakin keras kepala."

"Seperti momma kalian, persis. Byan itu replika hidupnya, makannya papah selalu khawatir. Papah gak mau Byan seperti mommanya.." papah Andrew dan para kakak sedang menyaksikan Byan yang dalam sesi mengambeknya kali ini memilih untuk mengitari kediaman mereka dengan sepatu rodanya.

Tentunya dengan bimbingan Robert yang selalu sabar dan setia di sisinya-- Berlari dan berkeringat dengan seragam khas miliknya. Pekerjaan yang berat.

"Papah bakal izinin byan ke Amerika?" Andrew menghela napasnya. Menyesap kopi hitamnya sebelum kembali menatap keluar dari kaca jendela besa r yang langsung menampakkan halaman depan di tengah lantai dua.

"Kalo dia benar-benar mau, kemungkinan papah izinin."

"Genta gak setuju."

"Sean duain."

"Keenan tigain." Andrew menengok ke arah anak-anak yang sudah tak bujangnya.

"Lho, jadi siapa orang tuanya sekarang? Kok kalian yang ribut."

Genta mengencangkan kain gendongannya, anak pertamanya masih terlelap seperti pertama kali ia menggendongnya, cessa sedang sibuk mandi sore saat-saat ini.

ia menatap balik sang papah dengan pandangan tak terima.

"Papah, papah gak inget waktu dia masuk sekolah? Gak nyampe sebulan bolak-balik rumah sakit berapa kali.. obat lagi, kimia lagi, sakit lagi.. Genta.. gak bisa.." Genta menyeka air mata palsunya.

Being Byan (ᵇʸᵃⁿⁱᶜᵉ ᵗʰᵉ ʳᵉᵗᵘʳⁿ)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang