playlist: Alexander 23- IDK You Yet
hai, ada yang kangen satu ini? Semoga bisa ngobatin beban seminggu ini yak, wkwkw.
Happy weekend meskipun belom sepenuhnya kkkk.
.
.
.
.
.
.
.
Selamat membaca!
btw aku menulisnya dengan berlinang air mata.. abis disuru ngunyah bawang soalnya(;'༎ຶٹ༎ຶ')
Sorry for the typossss. he.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Byan dalam mode melankolisnya lagi.
Kalian pernah merindukan seseorang? Pasti hampir semua dari kita pernah mengalaminya.
Tapi pernahkah kalian merindukan seseorang yang bahkan belum pernah kalian temui?
Byan merasakannya setengah mati.
....
Papah sering mengatakan padanya tentang bersyukur, banyak orang yang kekurangan di luar sana. Papah selalu berusaha terbaik untuk menjadi sosok ayah sekaligus ibu untuknya. Pengganti ibu untuk kakak-kakaknya. Memberikannya banyak pengertian agar ia dapat menjalani hidup dengan baik tanpa orang tua yang lengkap. Papah yang terbaik.
Dan itu papah, yang pergi di pagi buta demi tak menemuinya agar bisa pergi tanpa gangguan pertanyaannya.
Byan menghela napas dari balkon kamarnya, Ia duduk melipat kakinya sampai menempel dada, meletakkan dagunya di puncak lututnya. pintu yang menghubungkan kamar dan balkonnya sengaja ia tutup dan sama sekali tak menyalakan lampu agar tak ada yang menyadari bahwa ia telah menangis sendiri di atas sini. Menatap bulan sampai perlahan-lahan berganti dengan matahari yang terbit.
Oh, Byan baru menyadari ia kehabisan waktu untuk tertidur.
Kemarin ia mendengar, ralat, ia tak sengaja mendengar. Kakaknya berbincang tentang merindukan sosok ibu mereka. Byan tak bisa ikut bergabung dalam obrolan itu, jelas. Ia tak punya pengalaman hidup dengan seorang ibu, jadi ia terdiam, berjongkok di belakang sofa dengan remot televisi yang terjatuh sampai mereka selesai dengan obrolan mereka.
"Kamu inget dulu Momma suka banget jadiin kamu kelinci percobaannya setiap kali bikin resep bubur baru?" Genta tertawa. Menunjuk Sean dengan wajah menyebalkannya.
"Sean rela, kak. Masakan momma selalu enak meski coba-coba. Liat? Aku masih hidup sehat sampai sekarang.." Sean membuat Genta kalah dengan argumen yang lain.
"Kak Genta juga sama kak Keenan kayak bocah kalo sama udah momma, doyan banget ribut rebutan cuddle."
"Momma yang terbaik."