Hi, I'm writing a story in Indonesian and English. English is not my everyday language and I am still learning about English grammar so apologize if there are mistakes in my English words.
Happy reading.
⚫INDONESIAN🇮🇩
"Sara ayo cepat turun" terdengar suara mama meneriaki aku dari dapur, ya itulah mama yang selalu memarahi anaknya dan selalu banyak nasihat. Tapi semua itu demi kebaikanku dan aku sangat menyayangi keluargaku.
Haii namaku Sara tapi orang-orang terdekatku memanggilku saroo atau saru, umurku 24 tahun dan aku baru saja lulus kuliah kedokteran. Sejak kecil aku bermimpi menjadi seorang dokter dan tinggal sedikit lagi impianku akan tercapai. Papaku bernama Anil dia adalah pengusaha, dia orang yg keras dan disiplin namun papa sangat menyayangi kami, mamaku bernama Amrita dia adalah ibu rumah tangga dan adikku ibrahim dia baru lulus SMA dan akan segera bergabung juga dengan kuliah.
Aku punya dua sahabat dekat yaitu alia dan sradha, mereka sudah seperti saudara bagiku. Mereka selalu ada disaat aku senang atau sedih, kami juga kuliah di kampus yang sama dan tentu saja kami juga di jurusan yang sama. Kami saling mengenal waktu kami sekolah dasar dan sejak saat itu kami selalu memilih sekolah yang sama dan kemana-mana selalu bersama. Dan sekarang kami sedang melamar pekerjaan menjadi dokter di sebuah rumah sakit militer, yaa! Semoga kami bersama kembali diterima di rumah sakit militer.
"Baiklah mama, papa aku harus segera pergi untuk wawancara, pasti alia dan sradha sudah menungguku" Aku segera berpamitan kepada kedua orang tuaku dan segera berangkat untuk wawancara.
Perjalanan tidak memakan waktu lama, itu sekitar 30 menit dan aku sudah sampai di rumah sakit militer. Kedua sahabatku sudah menungguku dan pastinya mereka akan marah padaku. "Kenapa lama sekali" alia marah padaku.
"Aku harus sarapan dulu sebelum berangkat kalau tidak mama pasti akan marah padaku"
"Sudahlah ayo kita masuk" ajak sradha dan kemudian kami bertiga masuk dan segera menuju tempat wawancara.
Saat kami sedang menunggu giliran wawancara beberapa militer (tentara) berjalan lalu lalang di depan kami dan tentu saja itu menarik perhatian alia dan sradha. Bukannya aku tidak tertarik dengan lelaki bertubuh tegak, dada bidang, perut six pack, dan tentu saja mereka pasti tegas, hanya saja aku sangat pemalu untuk menatap lawan jenis karena memang aku tidak pernah mempunyai teman dekat pria sejauh ini.
"Jika aku diterima bekerja disini pasti aku akan sangat beruntung" alia berkata dengan sangat senang...
"Iya al aku berharap semoga kita diterima bekerja disini" sradha menyahuti, sedangkan aku hanya menundukkan kepala dan berdoa semoga aku mendapat pekerjaan ini.
"Sara jangan hanya menatap lantai, lihat di depan kita para pria sedang berjalan" mendengar ucapan alia aku mengangkat kepala sedikit untuk melihat para angkatan darat yang sedang berjalan. Mungkin mereka disini untuk pemeriksaan kesehatan.
Saat aku mengangkat kepala pandanganku tertuju kepada seorang pria. dia tersenyum bersama beberapa temannya dan senyumnya sangat manis, aku merasakan pipiku panas melihat senyumnya dan jantungku berdetak sangat kencang, sara apa yang terjadi padamu, kamu bahkan tidak mengenalnya! Suara hatiku berbicara.
"Hei sara kenapa pipimu merah, apakah kau melihat seseorang yang sangat tampan?" tanya sradha dengan sedikit menggoda dan tentunya membuat pipiku bertambah merah.
"Tidak-tidak, E-eh a-aku..."
"Sara...." Suara seseorang memanggilku
"sara namamu dipanggil cepat sana" ucap alia. Tuhan terimakasih... Seseorang menyelamatkanku dari godaan dua sahabatku, kalau tidak pasti mereka akan terus menggodaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
MENCINTAIMU? (English-Indonesia)
Romantizm"Perjodohan?" aku masih tidak mengerti dengan semua ini. "Ya, perjodohan kedua orang tua kita membuat perjodohan ini. Apa kamu masih belum tahu?" dia kembali bertanya dan aku masih belum bisa mencerna sepenuhnya apa yang dia katakan. Kenapa ayah dan...