EMPAT DELAPAN

333 26 3
                                    

Seperti yang sudah di janjikan tadi siang, sekarang Adrian mengendari motor sportnya dengan santai menuju rumah Relika, tidak bisa Adrian pungkiri gadis yang dulunya sangat ia jengkel sekarang akan berjalan-jalan dengannya.

  Setelah beberapa menit berkendara motor sport Adrian berhenti didepan rumah mewah, di mana lagi kalau bukan 'Kediaman keluarga Amanzo'. Adrian segera turun dari motor sportnya dan berjalan kearah gerbang, karena tidak ada yang menjaga Adrian memutuskan untuk membukanya dan masuk ke dalam, toh kalau dia berteriak dari depan gerbang tidak mungkin terdengar.

   Saat sampai didepan pintu bernuansa putih elegan, Adrian segera menekan bel beberapa kali tetapi tiba-tiba pandangan Adrian menatap kearah kertas yang tertempel dibawa bel.

  *Mau ampe jari lo putus juga gak bakal kedengaran didalam, ni bel rusak!*
         -Ika Cantik-

  Adrian mendengus kesal, pantas saja ia sudah menekan beberapa kali tetapi pintu rumah belum juga terbuka, tetapi tunggu ini adalah rumah mewah, kediam keluarga Amanzo keluarga terpandang, apa tidak ada orang terpandang yang datang dan membaca tulisan seperti ini, pikir Adrian.

   Tetapi tidak ingin memikirkan hal tidak penting seperti itu, Adrian memutuskan untuk mengetuk pintu.

Tok...Tok...

"Sabar," sahut seseorang dari dalam, sedangkan Adrian yang mendengar sahutan tersebut berhenti mengetuk pintu.

   "Eh-Ar, gapain lo?" Rara kaget, yap gadis itu tadi sedang asik menonton film di Tv dan tiba-tiba ada yang mengetuk pintu jadi ia melangkah untuk melihat siapa yang datang.

"Hem... Gue nyari Ika, kakak lo itu ada kan?"

Rara menyipitkan matanya, menatap curiga kearah Adrian dan berkata. "Lo berdua mau malming ya?"

    "Enggak, ada yang mau gue ngomongin ama Ika." Adrian berbohong, ia takut jika jujur terhadap gadis di hadapnya ini malah akan membuat masalah baru.

"Udah lah jujur aja ama gue, yaudah masuk yuk. Nanti gue panggilin Ika."

Adrian mengangguk, setelah Rara mempersilahkan masuk ke dalam rumah. Saat melangkah masuk tidak bisa Adrian pungkiri, kediaman keluarga Amanz ini sangat besar dan mewah, banyak barang-barang mahal didalamnya.

     "Duduk dulu Ri, gue keatas panggilin Ika." Rara segera melangkah pergi setelah mempersilahkan Adrian duduk di ruang tamu.

Sedangkan Adrian duduk di sofa berwarna putih, matanya memandang seisi rumah dengan takjub hingga matanya menangkap sebuah foto yang ada di lemari kaca. Karena penasaran Adrian melangkah kearah lemari kaca itu, ia menatap ada sembilan buah bingkai foto yang tersusun rapih, di rak paling atas ada foto keluarga lengkap, di rak kedua ada tiga bingkai foto yang berjajar rapih bingkai pertama, foto seorang anak laki-laki yang mungkin berusia sekitaran 6 tahun, dia berfoto dengan bola ditangannya, bisa Adrian tebak itu adalah Arjuna dan dibingkai kedua seorang anak kecil berambut sangat pendek, Adrian bingung anak ini perempuan atau laki-laki, karena dari pakaiannya anak itu memakai pakaian laki-laki tetapi wajahnya berbeda dari foto pertama jadi itu bukan Arjuna lalu siapa?

    "Itu Ika," Adrian kaget, ia segera berbalik dan menemukan Arjuna berdiri dengan gagah di belakangnya.

"Eh-Bang, sory gue cumam-"

"Udah gak papa kok, itu foto keluarga gue dan itu yang lo liatin dari tadi itu Ika, emang tuh anak dari kecil kaga ada jiwa ceweknya." jelas Arjuna sambil terkekek.

  "Ooh,gitu, pantes gue bingung." Adrian ikut terkekek kecil, ia masi sangat canggung jika berbicara dengan Arjuna bagaimana pun Adrian pernah berhadapan dengan Arjuna saat tauran terakhir dulu.

RELIKA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang