ENAM DUA

217 18 0
                                    

Warung bi Endut dan bi Yati begitu ramai sekarang, karena Adrian mentraktir semua anggota Arion dan Vagos sebagai PJ (Pajak Jadian), tetapi ada sedikit kendala disini, yaitu meja yang biasanya paling rame dan hebo dengan canda tawa kini menjadi meja yang paling sepi dan semua yang berada dimeja itu hanya saling tatap satu sama lain. Hingga akhirnya Risman yang kali ini tidak bermain game seperti biasa, bertanya.

   "Lo berdua serius, ama hubungan lo berdua?"

Relika yang duduk disamping Adrian, langsung menoleh ke Risman lalu balik bertanya. "Emang ada yang salah? Kalau gue ama Ardi jadian."

    "Bukan gitu, Ik. Risman ngomong gitu maksudnya, lo berdua dah pikirin soal Arion ama Vagos, jangan lupa lo berdua tuh ketua dua geng yang saling bermusuhan." baru saja Risman ingin menjelaskan Rangga yang duduk disampingnya menyambar deluan.

 "Nah bener tuh kata Rangga. Btw Ik, Apa lo siap jadi Ara, Arion?" kini Gian ikut berbicara.

"Ara?" Relika mebeo.

   Gian mengangguk. "Ara atau ratu Arion. Cewek yang mendapat gelar Ara adalah pecar dari Ari, ketua Arion."

Relika beralih menatap Adrian yang ada di sampinya lalu bertanya. "Maksudnya gimana, Di?"

  "Jadi gini, setiap ketua Arion bakal di sebut dengan sebutan Ari dan kekasih dari Ari bakal disebut Ara yang berarti ratu Arion." jelas Adrian.

  "What?! Gak bisa gitu dong, Ika kan ketua Vagos masa iya, dia bakal jadi ratu Arion juga." Risman protes dengan nada suara yang cukup keras, membuat semua yang berada di sana langsung menoleh ke arahnya.

"Tenang dulu, Ris. Walaupun Ika jadi ratu Arion dia bakal tetap baka jadi ketua Vagos."

  "Tapi bentar, Ik, Ri. Apa dengan resminya hubungan lo berdua ini, Vagos ama Arion dinyatakan baikan?" Rara yang dari tadi menyimak, kini ikut bertanya.

  Adrian dan Relika saling tatap dan mengangguk bersama lalu Relika langsung berkata. "Ya, Arion dan Vagos bakal jadi dua geng yang bersahabat, bukan lagi dua geng yang saling bermusuhan. Itu kan juga impian ka Alya dulu, buat nyatuhin Vagos dan Arion."

Semua mengangguk lalu Risman berkata. "Oky, kalau gitu gak ada lagi yang harus gue tanyain, jadi gue bisa kembali main game."

"Dih, game mulu lo, gak bosen apa pacaran ama game?" Relika bertanya sambil terkekek karena tanpa sengaja ia menyinggung Risman dengan halus, sedangkan yang di singgung sama sekali tidak menanggapi, ia malah mulai fokus ke ponselnya.

   "Oh iya, Ri. Berarti kalau Vagos ama Arion udah jadi sahabat, berarti harus ada acara dong." usul Aditya dengan bersemangat.

"Ck, acara aja cepat lo. Udah makan tuh makan lo semua, masalah acara nanti aja di pikirin."

  "Eh-bentar-bentar, kalau Ika ama Adrian udah jadian, Vagos ama Arion udah jadi sahabat, gue ama Aditya gak perlu sembunyi-sembunyi lagi dong." Farel berseruh dengan semangat, membuat semua mata langsung tertujuh kepada cowok itu.

"Fel, Dit lo berdua?" Rara bertanya dengan sorot ngeri, menatap kedua cowok yang duduk bersebelahan itu.

    "Eh-Bukan gitu maksudnya. Gue masi waras ya, masi suka ama cewek." Aditya langusung protes sebelum dituduh yang tidak-tidak.

"Terus, lo berdua kenapa?" kini Relika yang bertanya.

  "Jadi, gue ama ni anak, sepupuan. Nyokap gue ama bokap Farel adik kakak."

  "HA?!" perik semuanya bersamaan.

"Jadi lo berdua sepupuan?" Relika memastikan.

Aditya mengangguk.

RELIKA (Tahap Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang