"Jisoo, tadi ada yang mencari mu di—Astaga!"
Lisaa begitu terkejut ketika memasuki ruangan milik Jisoo. Di lihatnya, seorang gadis asing yang tidak ia kenal sedang duduk di pangkuan sepupunya.
Dia menutupi kedua matanya dengan tangan, meninggalkan celah sedikit di antara jari-jarinya. Meski tidak ingin melihat, ia begitu penasaran.
Dasar Manoban.
Jisoo mendesah kasar ketika Lisa masuk begitu saja tanpa mengetuk. Lisa menggagalkan niatnya yang -hampir- mencium Ruby.
Sedangkan gadis mandu itu hanya bisa menyembunyikan wajahnya pada ceruk leher Jisoo. Dia—terlalu malu. Karena Lisa hampir saja memergokinya berciuman dengan Jisoo.
"Bisakah kau mengetuk pintu dulu, Lisa?"
Gadis jangkung itu menurunkan tangannya. Mengusap tengkuknya karena merasa sudah tidak sopan dan mengganggu Jisoo yang akan berbuat mesum.
"Maaf, Ji. Tapi tadi ada yang mencari mu."
"Siapa?" Jisoo bertanya dengan memainkan jari lentik Ruby.
"Yerim bilang pelanggan yang biasa duduk di sudut ruangan."
Jisoo terkekeh dalam hati. Lisa tidak tahu jika orang itu sedang dalam pangkuannya sekarang.
"Kalau begitu aku keluar. Maaf dan—jangan lupa untuk mengunci pintu nanti."
Lisa pergi dengan tersenyum tengil pada Jisoo. Meninggalkan Jisoo yang kesal juga Ruby yang semakin malu. Sungguh, itu benar-benar menyebalkan.
Ruby kemudian menjauhkan wajahnya dari leher Jisoo. Dia menunduk. Menatap mata tajam itu yang tengah menatapnya dengan begitu lekat.
"Kau tidak bekerja?"
Jisoo menghela. Dia kira, Ruby akan kembali menuntaskan sesuatu yang tadi sempat tertunda.
"Malas. Aku sedang sakit."
Ruby terkekeh. Dia tahu apa yang Jisoo inginkan. Tapi, dia tidak ingin ketahuan berbuat mesum seperti tadi oleh orang lain.
"Sakit apa?"
"Ini."
Jisoo menunjuk wajahnya yang luka. Lalu mengusapnya pelan.
"Kalau begitu—ayo pulang. Ini sudah malam."
Gadis mandu itu turun di pangkuan Jisoo.
Si rambut biru kemudian mengambil ponselnya dan keluar bersama dengan Ruby.
******
Malam ini Jisoo memutuskan untuk tidur di Apartemen setelah memberitahu keluarganya bahwa malam ini dia tidak akan pulang.
Setelah selesai membersihkan diri dan berganti pakaian menggunakan piyama, Jisoo menghampiri Ruby yang sudah berbaring. Bukan untuk tidur bersama, tapi untuk mengambil bantal yang lain. Karena dia akan tidur di sofa. Ingat, Jisoo—tidak ingin khilaf. Tetapi, sebelum Jisoo sampai menuju sofa, Ruby sudah lebih dulu menahannya.
"Jangan tidur di sofa, Blue. Ranjang ini masih cukup luas untuk kita berdua."
Jisoo memilih diam. Bukan itu yang menjadi masalahnya Ruby, tapi—,
"Aku janji tidak akan melakukan apapun. Aku hanya akan tidur."
Jisoo mulai mempertimbangkan.
"Lihat!"
Gadis mandu itu meletakkan guling di tengah.
Jisoo akhirnya setuju.
Dia kemudian ikut berbaring di ranjang yang sama dengan Ruby, meski dengan guling di tengahnya sebagai pembatas di antara mereka berdua.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone You Loved [Jensoo]
Romantizm[BELUM REVISI] Rumit. Seperti jalan cerita kita. 📍Start: 20 July 2020 📍End: 13 October 2020