Part 20

2.8K 501 138
                                    

"Ya, kau tunanganku. Sekarang, kau adalah milikku, Ruby."

Sekali lagi, Jisoo mencium keningnya.

Sedangkan gadis mandu itu hanya bisa memejam dengan kedua tangan yang memeluk pinggang Jisoo erat.

Amat bahagia.

Perasaan yang mereka rasakan malam ini.

Setelah banyak hal yang mereka lewati. Seperti, saat Ruby yang berjuang begitu ingin mendapatkan Jisoo. Saat gadis berambut biru itu mulai peduli dengan masih tidak mengakui perasaannya. Saat mereka bersama dalam cinta yang begitu rumit. Saat mereka berpisah karena hubungan tabu mereka yang masih abu-abu.

Ruby ingin di akui. Dan sekarang—Jisoo mengakuinya sebagai tunangannya. Tidak ada lagi hubungan berwarna abu-abu. Yang ada, hubungan yang begitu penuh dengan warna, seperti yang lain.

Hanya—satu langkah lagi.

Pernikahan.

"Terima kasih karena sudah memilihku, Blue."

Jisoo tersenyum. Ia memeluk Ruby.

"Kau yang membuatku dengan mudah bisa memilihmu, Ruby."

Benar. Ruby dengan cintanya yang begitu luar biasa, membuat Jisoo jatuh cinta padanya hanya dengan waktu yang begitu singkat.

Dua gadis yang baru saja bertunangan itu memilih turun untuk kembali ke gedung acara. Terlalu lama di luar dengan pakaian yang minim membuat tubuh mungil itu tidak kuat dengan angin malam.

Jisoo, sebagai tunangan yang begitu peka memilih membuka jas yang ia pakai untuk ia pakaikan pada Ruby.

Saat mereka berdua ingin memasuki gedung, seorang pria keluar dengan kamera di tangannya.

"Tunggu!" Jisoo menahannya. "Apa kau seorang fotographer?"

Pria itu mengangguk.

"Tolong foto kami berdua."

Jisoo kemudian merangkul Ruby untuk bergaya di sampingnya.

Cekrek!

Jisoo dengan wajah datarnya begitu cantik juga keren. Dengan Ruby yang tersenyum manis sedang menggandeng lengannya.

"Aku ingin foto ini di cetak dengan ukuran besar."

"Baik, Nona."

"Kau bisa mengirimnya ke alamat ini."

Jisoo memberikan kartu nama miliknya.

"Terima kasih."

Dia kemudian menggenggam tangan Ruby untuk masuk ke dalam.

Saat ia membuka pintu ternyata sudah sepi. Acara sudah selesai. Apa—mereka selama itu di luar?

Hanya ada keluarganya, keluarga Paman Bae, dan beberapa pekerja yang bertugas untuk membereskan barang, juga—keluarga Tuan Park.

Jisoo menghela nafas.

Dari jauh, ia sudah bisa melihat pria tua itu. Kiranya, apa yang sedang ia lakukan di antara keluarganya.

"Jadi ini calon menantumu, Seunghyun? Seorang—wanita?"

Ia menyeringai.

Jisoo mendengus ketika Ayahnya hanya diam. Paman Bae hanya menunduk.

Ada apa sebenarnya? Batin Si rambut biru.

"Aku pikir kau akan lebih memperhatikan menantumu dari pada calon menantu orang lain, Tuan Park."

Someone You Loved [Jensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang