Part 12

2.6K 478 49
                                    

Enjoy!

"Apa kita akan ke rumahmu?"

"Jangan mimpi."

Ruby bersandar pasrah pada jok mobil yang ia duduki. Dia sudah percaya diri, terlalu. Dia kira— Jisoo akan membawa dirinya ke rumah miliknya.

KIA Stinger GT warna merah itu berhenti di sebuah gedung apartemen paling elite di Seoul.

Jisoo keluar, di ikuti oleh Ruby yang membawa dua buah koper besar di tangannya.

Si rambut biru itu menghela ketika melihat Ruby yang kesusahan.

"Aku sudah menyuruhmu membawa yang penting saja." Ketusnya dengan merebut satu koper dari tangan Ruby.

"Ini semua penting, Blue."

Jisoo memilih mengacuhkan dengan terus berjalan.

Mereka berdua masuk ke dalam lift dengan Jisoo yang menekan tombol angka 8.

Ting!

Jisoo menekan passcode di unit nomor 3 miliknya.

Dia masuk, dengan Ruby yang membuntutinya dari belakang.

"Ini apartemenku. Kau bisa tinggal disini."

Ruby menatap sekeliling ruangan. Warna dinding yang di dominasi oleh warna hitam dan putih saja. Terlihat klasik, tapi—sangat mewah.

"Apa kau tinggal disini?"

Jisoo menoleh.

"Aku hanya mampir untuk menyelesaikan pekerjaan kantor."

Hanya ada satu kamar yang luas, ruang perpustakaan sekaligus tempat Jisoo bekerja, ruang tengah yang nyaman, meja makan yang terhubung dengan balkon luar dan dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi.

"Kau bisa memakainya." Jisoo menunjuk lemari pakaian yang ada di kamar miliknya.

Kemudian Ruby membuka satu koper berisi baju miliknya, membereskan barangnya untuk kemudian ia simpan di dalam lemari. Terlihat ada beberapa baju milik Jisoo di sana.

Sementara Ruby membereskan barang-barangnya, Jisoo memilih untuk duduk di tepi ranjang besar miliknya. Dia memang tinggal disini, tapi—hanya untuk dulu. Sebelum kejadian lalu dia memilih untuk kembali tinggal di rumah karena paksaan dari Rose. Hanya saja untuk sekarang, dia akan mampir jika sedang mendapat masalah dengan Ayahnya, atau jika sedang mengerjakan pekerjaan kantor.

Ruby selesai dari barangnya. Dia ikut duduk di samping Jisoo yang terlihat sedang melamun.

"Kenapa kau melakukannya, Blue?"

Ruby berucap tanpa menatap. Dia berpura-pura asyik dengan barangnya di pangkuan.

"Kenapa kau melakukan semua ini? Apa kau sudah menyukaiku? Atau—kau hanya kasihan padaku?"

Jisoo mematung. Pertanyaan Ruby begitu mudah untuk di jawab, tetapi—lidahnya kesusahan hanya untuk berucap.

Jika hanya karena kasihan, Jisoo bisa saja mencarikan apartemen lain untuk Ruby, meminta bantuan polisi untuk selalu mengawasi pergerakan pria itu, lalu selesai. Tidak perlu repot-repot menjaganya dan membiarkan Ruby tinggal di Apartemen mewah miliknya.

Jadi—apa yang kau rasa, Jisoo?

"Aku tidak tahu."

Dia menjawab dengan mengalihkan pandangan kearah lain. Belum siap dengan tatapan menuntut dari seorang Ruby Jane.

"Memangnya—kenapa?"

Si rambut biru itu kembali bicara.

Ruby menunduk, merasakan perasaan sedih di dalam hatinya.

Someone You Loved [Jensoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang