Kesalahan dalam tanda baca, typo, dan pemilihan kata adalah hal yang lumrah dalam cerita ini!🙏
Mohon koreksi, kritik, dan sarannya!😉Happy Reading!
👑
Manja. Satu kata yang bisa dideskripsikan dari sosok Elle saat ini. Setelah pulang dari taman, anak itu terus bergemulung di bawah selimut dan mendusal pada tubuh Davian. "Masih pusing gak?" tanya Davian kesekian kalinya pada Elle. "Eungh~" Elle menggeleng di pelukan Davian. "Papa mau ke cafe loh El," ucap Davian berusaha membuat Elle mengerti. "Jangan pergi," lirihnya memeluk Davian semakin erat.
"Elle makan siang dulu kalau begitu ya?" Lagi, Elle menggeleng. "Mau nasi bubur sama sayur bening," jawab Elle menduselkan wajahnya ke dada bidang Davian.
"Papa masakin dulu kalau gitu, lepas ya?" bujuk Davian. Elle menggeleng lagi. "Om Devo aja yang suruh masak," jawabnya. "Elle mau keracunan lagi?" ucap Davian sambil terkekeh. Elle menggeleng ribut, kalau mengingat betapa tidak nyamannya perutnya kala itu Elle sungguh tak sanggup. "Tapi kan Om Devo baik, kan Pa?" ucap Elle menatap mata Davian. "Walaupun Elle nakal, Om Devo gak akan racunin Elle kan?" lanjutnya masih menatap dalam Davian.
Davian terkekeh, ia mengacak rambut Elle sayang. "Kalau Om Devo racunin Elle, nanti Om Devo papa mutilasi dong," jawab Davian membuat Elle dan dirinya sendiri tertawa. "Kalau gitu, minta Om Devo racunin Elle aja, biar Elle bisa lihat papa mutilasi Om Devo," balasnya tertawa senang sambil membayangkan Devo dimutilasi Davian. Pasti lucu pikirnya, sedangkan Davian bergidik. Mana mungkin dia memutilasi orang, apalagi adiknya sendiri?
"Jadi mau makan gak nih? Papa cuman masak tumis kangkung dong." Elle memanyunkan bibirnya. "Ah papa! Kangkungnya harusnya dikuahin dong yang banyak." ucap Elle sarat nada kecewa. "Iya, papa masakin Elle yang banyak kuahnya." Elle mengangguk semangat. "Tapi lepasin dulu ya? Papa kan harus masak!"
"Gak mau ih!" ketusnya menggeleng ribut. "Papa masak di sini aja," lanjutnya. "Ya gak bisa di kasur dong El," jawab Davian menggeleng heran. Anaknya ini kalau manja dan polosnya kambuh ngeselin dan bikin gemes secara bersamaan. "Ah papa~" rengek Elle dengan mata berkaca-kaca.
Davian gelagapan, ia segera mengusap lembut surai Elle. Ia bingung, Elle harus makan atau maafnya akan kambuh, mengingat sudah setengah satu siang dan ia harus memasak. "Cklek!" Davian menatap pintu yang terbuka menampakkan sosok Devo. Ia mendesah lega. "Kenapa?" tanyanya saat melihat Davian menatapnya dalam.
"Om masakin Elle! Mau makan sama nasi bubur sayur bening," jawab Elle yang tidak ditanya. Devo mengernyit lalu mendengus. "Mana bisa!" jawabnya ketus. "Yah, Om~" rengeknya membuat Devo membuang muka, tak kuat dia menatap wajah merengek Elle. Takut goyah soalnya.
"Papa~" Davian menghela napas. "Elle bobokannya bareng Om Devo aja deh, papa yang masak ya?" tawar Davian. Devo tersenyum senang dan mengangguk menyetujui. Ia lalu menaiki kasur Elle dan merangkulnya. "Biarin papanya masak dulu ya?" ucapnya mengelus kepala Elle lembut.
Elle menatap Devo lalu menatap Davian kembali. "Tapi om gak akan jahatin El kan?" tanya Elle membuat Devo mendengus, sedangkan Davian menahan tawa. Bagaimanapun kalau Devo dan Elle sudah disatukan itu akan terjadi perang saudara, tentunya kecuali jika Devo mengalah dan berubah menjadi lebih dewasa--meskipun sesaat.
"Tapi peluk, terus usap-usap kayak papa ya?" tanyanya menatap Devo. Devo dengan senang hati mengangguk lalu mengambil alih posisi Davian. "Papa tinggal jangan berantem ya?" Elle dan Devo kompak mengangguk, Davian mengecup sekilas puncak kepala Elle lalu melenggang pergi ke dapur untuk membuatkan makan siang Elle.
![](https://img.wattpad.com/cover/229767560-288-k99906.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE Davian 👑 (CERITA NGEGANTUNG)
Fiksi RemajaCERITA TIDAK SELESAI DAN TIDAK AKAN DISELESAIKAN Pangeran sombong Pangeran keras kepala Pangeran manja Pangeran pembuat masalah Dan tentunya pangeran kesayangan semua orang Dunia Reffaelleo Prince Davian Tentang segala tingkahnya yang kadang di luar...