Jihan dan Dehan mulai menutup mata sedangkan tangan kiri dan kanannya memegang bahu Marchel dan Hazby . Tanpa dua manusia itu sadari mereka sudah berada di alam nyata. Dimas dan Stephani sibuk mengguncang guncangkan tubuh Balqis sampai tak menyadari dibelakang mereka sudah ada Marchel dan Hazby .
Hazby mendekati tubuh adiknya yang kaku lalu memeluknya dengan erat. Pintu gudang terbuka Marchel masih bisa melihat Jihan dan Dehan dibaliknya sedangkan Dimas menatap sekitar dengan perasaan yang aneh pertanda ada mahluk lain disini.
Balqis langsung dilarikan ke rumah sakit sedangkan lainnya menunggu di ruang tunggu selagi dokter mengurus Balqis di ruang ICU . Orang tua Balqis juga sudah di hubungi untuk datang kemari.
Stephani dengan teliti membersihkan luka Hazby dan juga Marchel . Selagi kegiatannya itu berlangsung ia sama sekali tak menanyakan apa yang terjadi kepada mereka berdua dikarenakan kondisi yang tak memungkinkan.
Pintu ruang ICU terbuka menampilkan dokter laki laki yang membuka maskernya seraya berkata, " mohon maaf, kami sudah berusaha semaksimal mungkin."
Mendapat ucapan maaf dari pacar memang menjadi suatu yang manis. Namun, mendapat ucapan maaf dari dokter bukanlah hal yang manis malah menyakitkan. Dimana kita bisa tahu apa yang terjadi dan juga kita sudah bisa menebak jawaban yang diberikan dokter sebelum kita bertanya.
" Dia tidak bernapas untuk waktu lama membuat organ dalam tubuhnya kehabisan oksigen. " Ujar dokter tersebut secara mendetail.
Hazby langsung berlari keruangan dan mendapati tubuh adiknya yang tertutup kain. Disusul teman temannya mereka semua menangis haru tak menyangka Balqis akan meninggalkan mereka secepat ini. Tak lama orang tua Hazby datang dan ibunya langsung menangis histeris sambil mendekap tubuh kaku Balqis .
Marchel kembali ke gudang sekolah karna ia mendapat petunjuk dari Dehan jika terdapat tiga mayat di ruang bawah tanah gudang. Otaknya langsung bekerja dan mengkaitkannya dengan pengalaman anehnya yang berkunjung ke masa lalu dan bertemu Alfin yang mati mengenaskan. Dia juga mengajak Dimas dan Stephani .
Saat ini mereka tengah membongkar tumpukan bangku untuk menemukan pintu menuju bawah tanah. Tak butuh waktu lama mereka menemukannya dan masuk satu persatu kedalamnya.Hal pertama yang bisa mereka lihat adalah lampu remang remang yang tak jauh dari mereka. Marchel yang memimpin di depan dan bisa merasakan aura hitam nan mencekam yang menyelimuti ruang tersebut. merasa aman, Marchel berjalan menghampiri suatu objek yang mencuri matanya. sebuah lemari dengan toples toples kaca kecil yang didalamnya terdapat sesuatu berwarna merah yang mengambang didalam air. sedangkan dimas dan stephani mengamati sekitar dan mengeksplor seluruh ruangan. marchel mencoba membuka tutup toples itu yang beralaskan kain berwarna merah, setelah terbuka diraihnya benda merah tersebut dan diletakkannya ke telapak tangannya. kenyal dan juga berurat .
" Aaa..! " marchel tersentak dan melemparkan benda yang ada di telapak tangannya itu setelah menyadari bahwa benda itu adalah jantung manusia. tindakan marchel tersebut mengundang perhatian stephani yang dengan panik menghampirinya.
" lo kenapa , chel ? " tanya stephani yang menemukan marchel terduduk dibawah dengan raut wajah ketakutan. lalu stephani membantu marchel berdiri yang bertanya sekali lagi keadaan marchel.
" jantung, yang ada didalam toples itu jantung manusia. " ujar Marchel
Sejenak Stephani tak mengerti apa yang di maksud oleh Marchel namun, matanya tertuju pada apa yang di tunjuk Marchel dan sesuatu berwarna merah yang tergeletak di lantai tak jauh dari dirinya dan Marchel berada.
Diraihnya benda tersebut dan mulai mengamatinya. Ekspresinya tak jauh berbeda dengan Marchel, Stephani terkejut dan melemparkan jantung tersebut kesembarang arah lalu menatap tak percaya dua toples lagi yang tersisa di lemari. Benar. Itu jantung manusia asli.
Sedangkan di sisi lain Dimas menemukan ruangan yang sebagian terbalut oleh kain hitam. Namun, yang membuatnya penasaran adalah dua gundukan yang berbalut kain merah serta bau busuk yang menyengat. Pelan pelan dia mulai masuk kedalam dengan mengawasi keadaan sekitar. Semakin dekat bau busuk itu mulai tercium dengan kuat sampai sampai dimas menggunakan kerah baju untuk menutupi hidungnya.
Setelah mengumpulkan keberaniannya, Dimas dengan cepat membuka kain hitam dari salah satunya. Dipikirannya saat ini ia menebak bahwa di baliknya adalah mayat. Entah mengapa akhir akhir ini ia kebal dengan yang namanya mayat. Dan benar saja setelah kain itu terjatuh kelantai, ia mendapati mayat perempuan yang mulai membusuk bahkan Dimas sendiri bisa melihat tulang tulang yang menyeruak keluar dari kulitnya. Sontak Dimas kaget dan langsung berteriak memanggil teman temannya sebelum dirinya pingsan tak sadarkan diri
Marchel dan Stephani yang mendengar teriakan Dimas langsung bergerak cepat menghampirinya.
" Dimas ! " teriak Marchel setelah melihat Dimas tergeletak di tanah.
Marchel menepuk nepuk pipi Dimas sedangkan Stephani memeriksa nadi Dimas yang masih berdenyut menandakan Dimas hanya pingsan.
" Dia pingsan. " Ucap Stephani
Marchel berinisiatif membawa Dimas keruang osis. Dibantu Stephani dia mulai memapah Dimas menuju ruangan tersebut.
Setelah sampai di ruangan dan menidurkan Dimas di atas meja, Stephani mengoleskan minyak angin dibawah hidung Dimas agar dia terbangun.
Dimas mulai membuka matanya dan mendapati Marchel dan Stephani disana.
" Di ruangan itu ada mayat. " Ucapnya setelah menelan saliva nya dengan susah payah.
Setelah mendengar pernyataan dimas, marchel menelpon polisi untuk menindak lanjuti mayat tersebut.
Sedangkan di sisi lain, seorang pria terbangun dari tidurnya dengan mata merah menyala dia mulai keluar kamar dan meninggalkan istrinya yang sedang tertidur pulas.
Pria tersebut membuka kulkas dan meneguk semua air di dalamnya. Botol botol air berserakan namun dia masih merasa kehausan. Dengan kalap mata dia menuju kamar mandi dan mencelupkan kepalanya ke bak mandi dan mulai meminum airnya. Dan beberapa saat kemudian dia mulai kehabisan napas kemudian meninggal di tempat.
Polisi mulai memasuki lingkungan sekolah dan juga satu ambulan. Mereka langsung membawa dua mayat tersebut dan juga jantung yang ada di toples lalu membawanya ke rumah sakit terdekat untuk di otopsi. Dan mereka bertiga dibawa kekantor polisi untuk di mintai keterangan lebih lanjut.
Yey update.
Tinggal tiga chapter lagi tamat nih.
Jangan lupa bintangnya :)
![](https://img.wattpad.com/cover/168137873-288-k986072.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Gudang Sekolah
HorrorMengisahkan perjalanan mereka untuk menguak sebuah rahasia. Rahasia yang selama bertahun tahun merenggut banyak nyawa, rahasia yang menurut mereka sendiri tak masuk akal. Dengan kemampuan yang dimiliknya masing masing, akankah mereka bisa memecahkan...