4: Tragedi.

7.2K 600 10
                                    

Huaaa...

Tiba tiba terdengar suara erangan yang sekaligus mengagetkan Balqis.

" ehh itu suara apaan phan?" Tanya Balqis

"Kalo lo mau tau kita video call an aja" kata stephani lalu ia memutuskan sambungan telepon dan langsung beralih untuk video call an .

"Liat deh qis disini ada anak kerasukan" ujar Stephani sambil mengalihkan kameranya ke arah tempat kejadian

"Kenapa dia bisa begitu sih? " Balqis yang tadinya dia berbaring di kasur kemudian mengubah posisinya menjadi duduk.

"Gue juga nggak tahu, qis kenapa dia bisa gitu" jawab Stephani sambil menjauh dari sana karna tak kuat dengan jeritannya.

"Bentar deh, yang di samping anak itu siapa?" tanya Balqis,karena dia melihat sesosok gadis yang pucat di samping murid yang sedang kerasukan.

"Yang mana qis?" tanya stephani

"Itu yang pakek seragam sekolah tapi dia keliatan pucet banget" kata balqis

"Gak ada siapa siapa di samping anak itu." kata stephani ketakutan.

Nampak disana ramai dengan siswa yang mengerubungi gadis tersebut. Balqis memutuskan untuk pergi ke sekolah untuk memastikan siapa gadis yang ada di samping siswa yang sedang kerasukan tersebut.

" ya udah deh phan gue sekarang kesana"ucap Balqis dan langsung menutup pembicaraannya dengan Stephani setelah itu dia menuju di lemari untuk mengganti bajunya.

"Mi balqis mau ke sekolah dulu" kata Balqis sambil tergesa gesa

"Emang kenapa, qis kok kamu panik gitu?" tanya umi balqis.

"Nggak pa-pa,mi. ya udah balqis berangkat dulu" ujar Balqis dengan mencium tangan uminya.

"Kak aku pinjem mobilnya dulu ya! " ujar balqis dan langsung menggunakan mobil kakak nya yang berwarna merah tersebut tanpa menunggu jawaban dari sang kakak

Disekolah

Balqis langsung berlari menuju ke kantin tempat kejadian itu berada, dan benar saat balqis tiba disana sudah banyak orang dan balqis melihat anak yang kerasukan tadi mengobrak abrik seisi kantin dan kejadian itu membuat siswa lain ketakutan.

Tapi ada seorang cowok yang berani menghampiri cewek yang sedang kerasukan tadi.

"Apa mau mu?" tanya sang cowok.

Aku mau tumbal .....ha..

"Kenapa kamu mengincar sekolah kami?" tanya nya lagi

Aku di sini hanya mau tumbal ku.kalian harus memberikanya

"Tidak! kami tidak akan memberikan satu orang pun kepadamu dan saya minta kamu keluar dari dalam tubuhnya! " Ujarnya dengan lantang.

Kalau begitu biar anak ini saja yang menjadi tumbal ku selanjutnya ha...

Sontak gadis yang sedang dirasuki arwah tersebut langsung berlari ke dapur kantin dan dia mengambil sebuah pisau.

Liat anak ini akan mati di tanganku dan jadi tumbal ku selanjutnya ha.....

Seketika pisau tersebut di arahkan tepat di perut sang gadis yang sedang kerasukan tersebut dan ...

Jlebb...

Pisau tersebut mengenai tubuh gadis itu dan tubunnya langsung ambruk bersamaan dengan menghilangnya arwah yang merasuki tubuhnya tadi.

Melihat kejadian tersebut tidak seorang siswa pun yang mau menolongnya kecuali Balqis dan cowok yang sempat bicara dengan arwah yang merasuki tubuh gadis tersebut.

" gimana sih kok nggak ada yang nolongin! "ujar Balqis sedikit kesal.

Saat balqis mendekat ke arah gadis yang tergeletak tersebut. Balqis melihat sesosok gadis yang ada tak jauh dari gadis tersebut.

"Eh phan bantuin dong " ujar balqis sambil menatap ke arah stephani.

Tak lama kepala sekolah pun datang

"Astaga! Kenapa ini ! "

"Tolong panggil ambulan pak ! " Ujar cowok tadi lalu mengisyaratkan Balqis untuk mengangkat gadis itu.

Saat mereka ingin mengangkat jenazah gadis tadi mereka kaget karena sosok yang berada di samping jenazah tadi mendorong mereka.

"Auu" kata mereka bersamaan

Sudah di mulai ..hiks..hikss
(Menghilang)

"Apa ?! " Ujar mereka bersamaan dan menoleh satu sama lain.

Kemudian tak lama ambulan pun datang dan membawa gadis itu kerumah sakit. Namun, menurut kabar terbaru gadis itu meninggal saat perjalanan kerumah sakit.

Singkat cerita sekolah dipulangkan lebih awal karna kejadian tadi yang mengundang banyak wartawan yang berdatangan.

"Qis, gue nebeng bareng lo, ya ? " Ujar Stephani dengan tangan yang bergelayutan di pundak Balqis. Karena malas menanggapi Balqis pun mengiyakannya.

Di dalam mobil suasana sangat hening nampak balqis tengah sibuk menyetir sedangkan stephani memainkan ponsel nya

" Qis, gue mau nanya deh sama lu" tanya stephani memecah keheningan

"Tanya aja" jawab balqis

"Lo punya adek perempuan? kok gue nggak pernah tau ya? "

"Ha?, gue nggak punya adek perempuan, " ujarnya dengan sesekali menoleh ke Stephani.

" lah tadi..,"ucapan stephani terpotong saat ponsel yang ia pegang berdering.

"Halo? " ujar stephani

Stephani, Balqis sama kamu nggak ?

" iya tante balqis sama phani"jawab stephani sambil menoleh ke arah balqis

Ya sudah , tapi dia nggak pa-pa, kan ?

"Iya tante balqis nggak pa-pa selama dia sama stephani semuanya aman terkendali" kata stephani dengan muka nyengir ke arah balqis.

Balqis hanya bergidig ngeri melihat sahabat nya itu.

Ya udah suruh dia buat pulang sekarang soalnya kakak sama abi nya udah khawatir nih

" iya tante ini juga mau pulang." Ucapnya kalau sambungan terputus

"Emang lo nggak pamit sama bokap nyokap lo? " tanya stephani

"Gue udah pamit kok tapi kenapa mereka nyariin gue ya?" ujar balqis heran

Suasana pun kembali hening sampai balqis tiba di rumah stephani .

"Gue duluan ya, lo gak masuk dulu?" Tawar Stephani

"Nggak deh, gue mau langsung pulang, lain kali aja gue mampir." ujar balqis dan langsung menutup kaca mobilnya dan berlalu pergi meninggalkan stephani yang kebingungan dengan tingkah laku balqis

Sesampainya di rumah neneknya atau yang lebih tepat almarhum neneknya Balqis memarkirkan mobilnya di samping rumah laku melangkah menuju kedalam dan,

"Astaga-"

Rahasia Gudang SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang