20: Rumah sakit

3.5K 390 4
                                    

Tibalah mereka di rumah Balqis disana sudah ada Hazby yang lagi nyantai sambil ngemilin kacang ia kaget dengan kehadiran 2 mobil yang datang dan memakirkannya tepat didepan rumahnya.

Marchel langsung turun dan membawa Dimas yang pingsan dengan tubuh yang masih gemetar.

"Bi. Bantuin gue dong"ujar marchel.

Tak sempat menanyakan ada apa,hazby langsung membantu marchel membawa Dimas ke kamar hazby.

Beruntung keadaan rumah saat itu sepi karna orang tua balqis sedang berkunjung kerumah saudara balqis.

Sementara Dimas dibaringkan dikasur, stephani berlari menuju ruang tengah tempat dimana telepon berada untuk menelpon dokter.Stephani memencet beberapa digit nomor lalu menelponnya.

Tak butuh waktu lama dokter yang ia telpon pun datang stephani menunjukkan kamar hazby.

Disana sudah ada Dimas yang terbaring dikasur dengan tubuh masih gemetar dan mata tertutup,disampingnya ada marchel yang terus memandangi Dimas dengan raut muka khawatir.

Dokter memeriksa keadaan Dimas lalu ia membuka koper yang dibawanya dan mengeluarkan sebuah suntikan dan juga cairan dalam botol kecil.

" bentar!dokter mau nyuntikin apa ke dia?"tanya Marchel.

"Tenang ini hanya suntikan penenang" ujar dokter tersebut.

Marchel pun menyetujuinya dan dokter mulai menyuntikkan obat penenang pada Dimas.

"Dia akan baik baik saja" ujar dokter.

Hazby mengantarkan dokter keluar dan keadaan menjadi hening semua pandangan terpaku pada Dimas,ya tak terkecuali dengan marchel yang masih setia memperhatikan Dimas.

"Sebenernya Dimas kenapa sih chel?" tanya Stephani memecah keheningan,namun tak ada jawaban dari marchel sangking fokusnya pada dimas sampai air matanya meluncur begitu saja di pipinya.

Ini bukan yang pertama kali  stephani melihat marchel menangis atau lebih tepatnya terharu,saat perjalanan ke masa lalu marchel pernah menitihkan air mata walaupun ia tidak mau mengakuinya namun stephani yakin bahwa marchel saat itu menangis.

Kali ini balqis mencoba untuk memanggil marchel dengan memegang bahunya"Chel"ucap lembut Balqis dengan sedikit menyentuh pundak marchel

"Eh iya ada apa?"marchel

"Stephani nanya dimas kenapa Sampek kayak gini?" Tanya nya

Belum sempat marchel menjawab pintu kamar terbuka dan nampak lah hazby berdiri di sana .

"Kalian ada masalah?"tanya hazby

Marchel,Balqis,Stephani hanya bisa bertukar pandang antara mereka mengatakan semuanya atau mereka sembunyikan saja.

"Kita omongin diluar aja kak "usul Stephani

Setuju akan saran Stephani,hazby keluar lalu diikuti oleh marchel dan lainnya.

Mereka semua duduk diruang tengah,agar tidak sunyi hazby menyalakan televisi lalu membuka obrolan mereka.

"Gimana?"tanya hazby

"Jadi gini kita gak ada masalah apa ap-" jawaban marchel tiba tiba saja dipotong oleh hazby dengan nada yang cukup tinggi.

"Gak ada masalah apa?? Terus Dimas kenapa Sampek kayak gitu ha??"ujar hazby.

Keadaan hening

Pandangan hazby menuju pada televisi yang memuat sebuah berita tentang penemuan mayat di sebuah sekolah,awalanya ia tak terlalu fokus pada acara tersebut namun saat pembawa acara menerangkan tempat kejadian tersebut semua berubah.

Rahasia Gudang SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang