Happy reading
Mereka semua menahan rasa sakit yang mulai menjalar ke seluruh tubuh. Stephani merogoh sakunya dengan tangan kanan dan mengeluarkan handphone nya hendak menelpon polisi namun, angin berhembus kencang mengakibatkan handphonenya terbawa masuk kedalam gudang yang sekarang pintunya sudah terbuka.
Brak.
Mereka semua terjatuh diantara pecahan keramik yang tajam. Beruntung mereka tak apa-apa selain merasakan sakit bekas cekikan dan cengkraman.Dimas membantu Stephani berdiri sedangkan Marchel masuk kedalam gudang untuk mencari Hazby.
" Hazby !" teriak Marchel.
Ruangan itu kembali gelap dan sunyi seakan tak terjadi kejadian apapun suasananya seperti biasanya. Dimas dan Stephani ikut masuk dan langsung melihat ke sekeliling.
" Kalian cari Balqis, biar gue yang cari Hazby, " titah Marchel.
Dimas menoleh Stephani lalu mengangguk untuk mengajaknya keluar mencari Balqis.
Di sisi lain..
Reno terus mengoceh tentang kehidupannya yang hancur karena Balqis .
Ia juga tak segan untuk menampar Balqis jika gadis itu menyela pembicaraan nya." Terus mau Lo apa dari gue ? " Tukas Balqis dengan wajah yang ia beranikan namun air matanya terus mengalir. Jujur saat ini ia takut , bahkan jarang sekali yang namanya orang membentaknya. Pernah satu hari Hazby membentaknya karena menganggu cowok itu sedang belajar alhasil , dirinya menangis dan tak mau bicara dengan Hazby selama dua hari.
Reno berjalan kebelakang Balqis dengan sesekali menyesap botol alkohol .
" Jadi kematian keluarga Lo itu gara gara gue ?, Lo mikir gak sih mereka mati itu karna Lo ! , Bukan karena gue. " Balqis sengaja mengeraskan suaranya agar pria yang sekarang menyesap alkohol dari botol kaca itu mendengarnya. " Ternyata bener kata mereka. Lo itu jahat , brengsek "
" Diam "
" Brengsek Lo itu brengsek "
" Diam ! "
" Lo itu brengsek Reno "
" DIAM ! "
Pyar ...
Reno memecahkan botol itu tepat di sandaran bangku yang di duduki Balqis. Air alkohol berceceran dimana-mana serta pecahan beling yang menyebar.
Reno kembali menghadap Balqis dengan mata yang nyalang lalu tangannya mencengkram kuat rahang Balqis seakan hendak membunuhnya.
Diam diam Balqis mencoba melepaskan ikatan di tangannya menggunakan pecahan beling yang tak sengaja jatuh di telapak tangannya. Pelan pelan ia menggesekkan benda tajam itu ke tali, dia pun bisa merasakan kulit tangannya tergores namun ia sebisa mungkin untuk menetralkan wajahnya walaupun saat ini cengkraman Reno mulai menguat sekali lagi Balqis menitihkan air mata karna tak kuat menahan rasa sakit di rahangnya.
" Sekali lagi Lo ngomong gitu, gue bunuh Lo ! "
Cuih!
Balqis meludahi wajah Reno kemudian menendang bagian diantara selangkangan nya lalu menonjok wajah Reno dengan satu pukulan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia Gudang Sekolah
HorrorMengisahkan perjalanan mereka untuk menguak sebuah rahasia. Rahasia yang selama bertahun tahun merenggut banyak nyawa, rahasia yang menurut mereka sendiri tak masuk akal. Dengan kemampuan yang dimiliknya masing masing, akankah mereka bisa memecahkan...