28 : Kepala sekolah

3.3K 319 5
                                    

Happy reading

Reno bangun setelah menyingkirkan bangku yang menimpa dirinya, kepalanya terasa pusing ditambah ia melihat pintu terbuka yang menandakan balqis telah kabur. Dengan menahan rasa pening di kepalanya, reno berjalan keluar untuk mengejar mangsanya yang telah kabur karna ia yakin dia tidak jauh dari disini. Di tengah jalan ia melihat mobil polisi juga ambulans melaju ke jalan , jam menunjukkan 00: 12. Apa ada kecelakaan di sekitar sini?, Karna penasaran Reno mengikutinya sampai mobil ambulans itu berhenti di depan gerbang sekolah SMA Nusa bangsa tempat Balqis bersekolah.

Dalam kejauhan dia bisa melihat laki laki dan perempuan memapah seorang laki laki yang pingsan yang bisa di pastikan itu teman temannya Balqis namun, dimana Balqis berada? . Tak lama petugas ambulans membawa kantong jenazah kedalam ambulans. Reno terkejut dan mengira itu jenazah Balqis yang dibawa. Namun, mengapa raut wajah mereka biasa saja , seperti tidak kehilangan sama sekali. Satu jenazah lagi dibawa oleh petugas yang membuat kening Reno mengerut. Jadi kalau bukan Balqis siapa dua jenazah itu?.

Dimas masih tak sadarkan diri, saat ini mereka sedang di rumah sakit dan menunggu Dimas siuman. Marchel sudah membeberkan semuanya kepada polisi apa yang ada di dalam gudang itu. Polisi mengatakan akan mengusut kasus tersebut dan untuk sementara sekolah itu akan di liburkan.

Hari berganti pagi. Dimas sudah siuman dan hari ini mereka berencana untuk menghadiri acara pemakaman Balqis.

Cristalia putri Balqis.

Melihat namanya berada di batu nisan membuat hati marchel dan yang lainnya teriris, dia anak yang ceria. Mereka masih tak habis pikir Balqis meninggalkannya secepat ini. Coba mereka bisa menemukan Balqis secepatnya, mungkin Balqis masih bisa di samping mereka saat ini.

Para pelayat telah meninggalkan area pemakaman, saat ini tersisa Hazby, marchel, Dimas dan juga Stephani. Mereka bersamaan menatap kuburan Balqis yang berbalut bunga dengan mata yang berkaca kaca lalu memanjatkan doa dan pergi dari sana.

Sekarang giliran Reno , lengkap dengan baju serba hitam dan juga kacamata hitam sebagai tanda berkabung ia mulai berlutut dan melepaskan kacamatanya.

" Gue nggak tahu harus senang atau sedih, yang pasti semoga Lo di terima, " ucapnya kemudian beranjak pergi dari sana.

Kemungkinan Reno akan menghilang demi menghindar dari kejaran polisi. Karena ia tahu pasti Hazby atau yang lainnya akan melaporkannya karena telah menculik Balqis .

Di sisi lain, marchel mendapat telepon dari polisi untuk menyuruhnya dan juga yang lainnya ke kantor polisi untuk di mintai keterangan. Awalnya dia hanya ingin mengajak Dimas dan Stephani karena tak mungkin mengajak Hazby dengan suasana masih berkabung. Namun ternyata Hazby mendengar percakapan nya dalam telepon dan dia berujar ingin ikut dengan alasan ingin melihat berapa jauh pengembangan kasus yang ada di sekolahnya.

Singkat cerita mereka selesai di kantor polisi. Di sana mereka ditanyai lebih dari sepuluh pertanyaan dan mencocokkannya dengan barang yang di temukan di TKP . Namun yang membuat mereka kaget adalah saat salah satu polisi yang ada di sana memberikan informasi bahwa kepala sekolah mereka meninggal dengan cara mengenaskan yaitu dengan cara kepalanya yang tenggelam di bak mandi.

Penasaran, mereka langsung bergegas menuju rumah sakit tempat dimana jenazah pak Agus di autopsi. Benar saja, ketika mereka sampai dan berada di depan ruang autopsi mereka melihat seorang wanita paruh baya yang tengah menangis terduduk dan seorang anak kecil perempuan disampingnya.

Mereka menghampirinya dan dengan inisiatif Stephani membawa wanita itu untuk duduk sedangkan Dimas menghibur anak kecil itu dan membawanya sedikit menjauh dari sana.

" Adek manis namanya siapa ? " Tanya Dimas denga lembut dengan senyuman.

" Rara," ujarnya dengan gemetar dan mata yang mulai berkaca kaca.

" Rara manis nggak boleh nangis, ayah Rara pasti baik baik saja. " Ujar Dimas.

" Semalem Rara lihat ayah minum banyak banget air di kulkas, Rara mau negur tapi mata ayah berubah jadi merah, Rara takut terus lari kekamar," Rara menceritakan semuanya kepada Dimas karena dia tak beranikan menceritakannya ke ibunya.

Setalah ibu Rara tenang, Dimas membawanya ke ibunya dan meninggalkan mereka berdua sendiri.

" Rara bilang dia lihat pak Agus minum banyak banget air di kulkas, awalnya dia mau negur tapi katanya mata pak Agus berubah jadi merah, dia takut dan langsung lari kekamarnya." Ujar Dimas kepada teman temannya.

" Rara anak kecil itu? " Tanya stephani sambil menunjuk kearah Rara yang sedang dalam pelukan ibunya dan diangguki oleh Dimas.

" Gue yakin kematian pak Agus ulah dari mahluk halus. " Tambah Dimas

" Bisa jadi. Bisa jadi mahluk halus, bisa jadi ulah iblis. Tapi gue yakin itu iblis karena mahluk halus biasa nggak bakalan bisa merubah warna manusia." Ujar marchel

Iblis, mengdengar kata itu Hazby langsung teringat dimana ia tersesat di alam yang dia sendiri tidak tahu itu apa.

" Iblis mahluk yang kita pernah lihat itu kan chel ? " Tanya Hazby dan diangguki oleh marchel. Wah yang benar saja, mahluk halus saja dia belum pernah lihat ini malah dia diperlihatkan oleh iblis.

" kalau benar itu iblis, aura negatifnya pasti masih tertinggal disana, " ucap stephani.

" benar, lebih baik ibu dan anak itu nggak tinggal di situ untuk sementara waktu sampai aura negatifnya hilang." ujar marchel

Mendengar saran dari marchel, stephani berbicara kepada ibu rara  untuk tidak tinggal dirumahnya  sementara waktu. ibu rara menyetujuinya dia akan menginap kerumah mertuanya namun ia harus membawa barang barangnya yang ada dirumah itu. karna tak mau sesuatu terjadi kepada mereka berdua, marchel dan lainnya memustuskan untuk mengantarkannya kebetulan mereka membawa dua mobil.

Tak butuh waktu yang lama mereka sudah sampai dikediaman rumah pak agus, mereka dipersilahkan masuk sementara ibu itu mengambil barangnya dan stephani mengantar rara kekamarnya. marchel dan yang lainnya mengeksplor disekitaran ruang tamu dan juga dapur tempat dimana kulkas, karena mereka terlalu penasaran.

Benar saja tak jauh dari kulkas berada botol air minum berserakan dimana mana, marchel pun bisa merasakan aura yang gelap juga suasana yang pengap. Mereka tak berani memegang apapun karna dirasa polisi belum datang ke sini untuk memeriksa. Beralih ke kamar mandi tempat di mana pak agus ditemukan tidak bernyawa, sama halnya dengan dapur, auranya sangat hitam dan pengap sampai hazby sendiri sedikit sulit bernapas.

Tanpa mereka sadari , sesosok mahluk jahat tengah memperhatikan mereka dari belakang dan mulai mendekat dengan wajah yang menyeramkan. Bukan hanya satu, tapi dua sosok sekaligus yang mengintai mereka. Pelan pelan sosok itu terus mendekat sampai hazby mulai sulit bernapas.

" hei ,"suara itu berasal dari stephani yang berada tepat dibelakang sosok itu dengan memasang muka dingin dan berwibawanya. Anehnya sosok tersebut hilang dan menyisakan ketiga temannya yang menoleh ke arahnya, stephani kembali memasang wajah cerianya dan meminta mereka keluar bersama dirinya karna ibu rara sudah selesai mengemasi barang barangnya.


tunggu episode selanjutnya 

kira kira ada apa ya dengan stephani ? 

Rahasia Gudang SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang