6 : Malam mencekam.

5.7K 467 7
                                    

Di gerbang sekolah nampak Marchel dengan Dimas yang baru saja sampai di sekolah. Mereka heran melihat mobil yang entah milik siapa.

"Ini mobil siapa dim?" tanya marchel kepada dimas.

"Mana gue tau, punya si Balqis kali, " jawab Dimas .

"Lah tapi kok nggak ada orang nya," sambung Dimas ketika melihat kedalam kaca mobil.

Dimas yang berdiri di samping kaca mobil yang entah punya siapa sedangkan Marchel langsung masuk kedalam tanpa menunggu Dimas terlebih dahulu.

"Woi tungguin gue dong." Seru Dimas ketika tahu bahwa dia ditinggal

Mereka berdua masuk bersamaan diantara gelapnya gedung sekolah.

Gubrak..
Tiba- tiba mereka mendengar suara benda jatuh yang berasal dari dalam gudang.Sontak Marchel dan Dimas menoleh kearah sumber suara tersebut dan langsung memeriksa didalam gudang. Mereka kaget karna melihat seorang gadis yang tergelatak di lantai tak sadarkan diri .

"Balqis,Chel." ujar Dimas

Merekapun mengangkat dan membawanya ke ruang osis di karenakan ruang uks yang di kunci. Mereka membaringkan Balqis di atas meja yang sudang di susun sedemikian rupa untuk menopang tubuh Balqis yang tak sadarkan diri

" Kenapa Balqis bisa pingsan ya? " Tanya Marchel.

" Yang lain juga belum pada dateng. " Ujar Dimas lalu merogoh sakunya untuk mengecek grup osis . Dimas melebarkan matanya ketika membaca pesan dari kepala sekolah bahwasannya rapatnya di batalkan.

" Loh, kok kita nggak tahu sih. " Marchel kesal, bagaimana tidak kepala sekolah tidak menghubunginya langsung.

Sesaat suasana hening tak ada pembicaraan di antara mereka, mereka hanyut dalam pikiran sendiri sediri. Diam-diam Marchel mulai memperhatikan Balqis yang tak sadarkan diri. Dimas yang melihatnya merasa curiga karna tak biasanya Marchel menatap seorang gadis selama dan serius ini.

Ting..
Suara notif chat dari seseorang yang berasal dari handphone Balqis.

"Nggak mau lo lihat chel?" tanya Dimas.

"Nggak ah,nggak sopan pegang barang orang tanpa ijin." Jawab Marchel

"Siapa tau itu kakak nya yang lagi nyariin dia. " Ujar Dimas

Marchel tak menjawab dia ragu antara melihat notif chat atau tidak.
Akhirnya dengan penuh pertimbangan Marchel mengambil handphone Balqis yang berada di saku jaketnya. Marchel membuka handphone tersebut dan memencet aplikasi yang berwarna hijau. melihat nama Stephani disana ia langsung memencetnya dan mengetikkan pesan untuk menyuruhnya kesini.

"Siapa yang nge chat?" tanya Dimas.

"Stephani" Ujar Marchel menunjukkan bukti chat nya.

"Ya uda gue jemput dia dulu ya" jawab Dimas sambil meletakkan handphone lalu langsung berlari meninggal kan marchel.

Dimas berjalan menyusuri lorong dan beberapa kelas dia berjalan dengan perasaan senang karna ia akan bertemu dengan stephani. Entah mengapa sejak pertemuan pertama mereka di uks Dimas langsung menyukai gadis itu.

Tapi sesekali dia menoleh ke belakang karna ia merasa di ikuti oleh seseorang .

Perasaan gue kayak ada yang ngikutin deh batin Dimas.

Dimas berhenti sebentar dan menoleh situasi yang menegangkan.

"Nggak ada siapa siapa." Dimas kembali berjalan karna dia merasa sudah aman. Namun, tiba tiba dari arah belakang ia dihantam oleh orang tak dikenal.

Rahasia Gudang SekolahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang