TsukiSara 2

385 42 8
                                    

Hari ini tepat 10 tahun Sara pergi meninggalkan dunia ini. Boruto memberitahukan bahwa para penduduk berbondong-bondong membawa lukisan putri Sarada dan beserta Raja dan Ratu Uchiha di bekas reruntuhan kerajaan Uchiha. Benar, kerajaan tersebut telah runtuh sepenuhnya karena termakan usia dan penjarahan yang sering dilakukan oleh para bandit. Pihak Ootsutsuki telah mengambil hampir separuh harta Uchiha yang berhasil ditemukan tapi bandit-bandit itu tetap tidak menyerah untuk terus berburu.

🍃

🍃

🍃

TsukiSara

🍃

🍃

🍃


Peringatan kematian Putri Sara yang ke 10 tahun begitu ramai terlihat. Para penduduk berbondong-bondong meletakkan rangkaian bunga di hadapan foto Putri Uchiha tersebut. Lantunan doa dan harapan terpanjatkan. Anak-anak mendominasi kerumunan itu dengan wajah-wajah polos yang tulus mendoakan mendiang Sang Putri.

"Untuk Putri Sara, kami harap anda bisa istirahat dengan tenang. Semoga Putri Sara mendapatkan tempat yang terbaik!"

Ucap salah satu anak di daerah ini. Tak terlalu jauh dari anak-anak itu, sepasang mata onyx menatap sendu ke arah mereka. Seorang gadis cantik berambut panjang yang sedari tadi menatap mereka hanya tersenyum dan melanjutkan perjalanannya ke suatu tempat.

🍃

🍃

🍃

TsukiSara

🍃

🍃

🍃


Dua raja masih bersitatap di balkon kamar. Perlahan senyuman tipis muncul di wajah Boruto. Sekedar menguatkan hati sahabat bermata gold nya.

"Aku tau Sara begitu berarti bagimu, tapi tidak ada salahnya untuk membuka hatimu untuk wanita lain."

Lagi-lagi Mitsuki menolak mendengarkan kata-kata Boruto. Menggeleng pelan menegaskan keteguhan hatinya yang takkan berpaling dari gadis kesayangannya. Tak berselang lama, lonceng Atri berdentang nyaring tiga kali. Panggilan keadilan berseru pada Sang Raja.

"Apa kali ini seseorang yang membunyikannya?"

"Memangnya kenapa?"

"Yah, lonceng itu kadang berbunyi karena angin."

Mitsuki beranjak diikuti Boruto di belakangnya. Untuk memastikan siapa yang datang, Mitsuki harus mengetahuinya sendiri.

"Yang Mulia, seorang gadis muda datang menghadap."

Ucap seorang prajurit kerajaan. Mitsuki hanya mengangguk dan memerintahkan prajurit tersebut untuk menyuruh gadis itu menunggu.

"Kali ini bukan angin kan, Mitsuki?"

"Hn."

Boruto tersenyum masam. Sahabatnya memang seperti sejak dulu, sudah tidak perlu diherankan. Tapi itulah daya tarik seorang Mitsuki yang sering diperbincangkan oleh banyak putri kerajaan dari berbagai penjuru negeri.

TsukiSaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang