"Yang Mulia, apa yang anda lakukan?! Bangunlah, Yang Mulia! Tidak sepantasnya anda bersikap begini di hadapan seorang pelayan!"
Mitsuki tak bergeming meski Sarada telah menarik lengannya hingga Sarada mulai kesal.
"Yang Mulia, bangunlah! Bangunlah, Tsuki!!!"
Tanpa sengaja Sarada menyebut nama itu. Mata Sarada yang sedari tadi berair semakin basah menyadari ucapannya. Akhirnya setelah sekian lama nama itu terlontar dari Putri Sara yang kini telah mengembalikan senyum bahagia sang Raja.
🍃
🍃
🍃
TsukiSara
🍃
🍃
🍃
"Yang Mulia."
Seruan terakhir Sarada membuat Mitsuki bangkit, berdiri di hadapannya. Mata gold itu mengisyaratkan rasa bersalah dan penyesalan. Sarada tak hentinya menatap Misuki dengan perasaan bingung. Dapat ia rasakan tangan pucat Mitsuki mengangkat tangan kanannya sambil memasangkan sebuah gelang suci di pergelangan tangan Sarada.
Sarada tak menyangka gelang itu ada bersama Mitsuki. Ia tidak tahu apakah perubahan sikap Mitsuki berubah karena benda itu atau ada hal yang lain.
"Sebut nama itu sekali lagi!"
"Yang Mulia."
"Bukan."
Sarada memejam erat. Meyakinkan hatinya untuk mengulang nama yang telah lama tak ia sebut di hadapan pemuda ini.
"Tsuki."
Ah!
Tanpa aba-aba, tubuh mungil Sarada tertarik ke dalam dekapan sang Raja. Rasanya sebentar lagi air mata kembali membasahi mata onyx itu. Selain itu, Sarada bisa mendengar bahwa Mitsuki juga menangis.
"Raja tidak menangis, Tsuki!"
Dekapan erat itu merenggang. Kedua tangan Mitsuki bergerak menangkup wajah Sarada dengan lembut.
"Akhir-akhir ini aku merasa sangat dekat dengan cintaku, Sara... Ya Tuhan, betapa bodohnya aku yang tidak menyadari keberadaanmu dan malah menyakitimu!"
"Yang Mulia."
"Akhirnya kau kembali, ku harap ini bukan mimpi! Aku merindukanmu, Sara! Ayah, sudah kubilang, bahwa Sara ku belum meninggal! Dia ada disini, di hadapanku!"
Tak terhingga rasa bahagia yang dirasakan Mitsuki. Berulang ia memberikan kecupan di wajah Sarada guna melepas rindu yang tak terbendung.
"Maafkan segala kesalahanku, Sara! Aku telah berdosa dengan menyakitimu."
"Tidak, aku yang salah karena sudah membuatmu bersedih. Pergi darimu begitu saja dan datang seenaknya. Aku yang salah!"
Mitsuki menggeleng cepat. Sarada sama sekali tidak bersalah. Raja ini kembali memeluk cintanya yang telah kembali setelah sekian lama seolah tak ingin terpisahkan lagi sampai ia menyadari tubuh Sarada yang perlahan lunglai dalam dekapannya.
🍃
🍃
🍃
TsukiSara
🍃
🍃
KAMU SEDANG MEMBACA
TsukiSara
RomanceCover by me! Bagi Mitsuki, hidup adalah sebuah kesempatan untuk menyalurkan ambisi. Bertahun-tahun hidup tanpa cinta dengan lumuran kebencian adalah bagian hidup yang terkutuk. Tidak ada yang luput dari sifat haus darah yang merasuk diseluruh pembul...