TsukiSara 4

283 40 9
                                    


"10 tahun lalu, Raja sangat dekat dengan Putri Sara dari kerajaan Uchiha. Aku memang tidak tau secara pasti, kata orang-orang kematian Putri Sara sudah membuat Yang Mulia Raja depresi dan jatuh sakit. Sudah banyak tabib yang menangani penyakitnya tapi tidak ada satupun yang berhasil membuat Raja sembuh. Sebenarnya obat yang kau bawa hanya untuk menyembuhkan keluhannya saja, tapi tidak dengan penyakitnya."

Sarada tertunduk dalam. Ada penyesalan dan rasa bersalah yang begitu besar. Itu bukan penyakit, tapi luka dalam yang disebabkan olehnya.

"Nona Sarada, kau baik-baik saja?"

"Ah, iya.. Aku hanya larut dalam kesedihan. Pasti Yang Mulia Raja begitu tersiksa dengan penyakitnya."

🍃

🍃

🍃

TsukiSara

🍃

🍃

Sarada tertunduk lesu menuju kamar. Malam ini ia harus tidur dengan nyenyak agar bisa bangun lebih pagi. Tugas yang sesungguhnya menanti esok hari, Sarada tidak ingin semua yang ia lakukan berjalan gagal dan sia-sia.

"Bagi Raja, Putri Sara adalah segalanya. Teman dekat sekaligus cinta pertamanya. Yang Mulia sama sekali tidak pernah mengunjungi makam Putri Sara karena tidak ingin kenangan itu semakin menyakitinya tapi tetap saja Yang Mulia Raja tidak bisa melupakan Putri Sara."

"Lalu, tidak pernahkah Yang Mulia Raja dekat dengan Putri kerajaan lain? Maksudku, mencari pengganti Putri Sara?"

"Sebenarnya Raja Orochimaru meninggalkan wasiat untuk Raja Mitsuki agar menikahi Putri Kyouka. Karena Putri Sara sudah mangkat, maka yang sesuai menggantikannya adalah Putri Kyouka tapi tetap saja Raja Mitsuki tidak mau menuruti keinginan ayahnya."

Sarada mendudukkan diri di tepi kasur sembari mengingat perkataan Ayame. Ruangan besar ini masih sepi karena para seniornya masih bekerja sedangkan dirinya tersedu membiarkan air mata kesedihan jatuh di pangkuannya.

"Kau itu seorang Raja! Harusnya kau bisa mencari penggantiku, Tsuki."

Lirih Sarada sambil mengepalkan kedua tangannya begitu erat. Sebuah gelang yang sama kembali ia pandangi. Itu adalah gelang yang Mitsuki berikan dan disimpan oleh Sarada sejak ia berumur 8 tahun. Gelang yang berbentuk menyerupai ular putih yang melingkari di pergelangan tangan kanannya dan harus tetap ada sampai ia menjadi Ratu kerajaan Ootsutsuki suatu hari nanti. Siapapun gadis yang beruntung menjadi Ratu kerajaan ini harus memiliki gelang tersebut yang bisa ia dapatkan dari Sang Raja sendiri.

"Untung saja barang ini ikut terkubur bersamaku, jadi aku tidak perlu repot mencarinya di reruntuhan istana."

Ucap Sarada lagi dengan tawa hambar. Sekuat apapun Sarada menghibur diri, hampa dalam dirinya akan tetap ada. Lagi-lagi Sarada menangis sendirian.

"Ku harap Tsuki baik-baik saja."

🍃

🍃

🍃

TsukiSara

🍃

🍃

🍃

Tampaknya keinginan Sarada tidak sesuai dengan yang diharapkan. Pagi ini ia mengerjakan pekerjaan setengah mengantuk karena semalam para seniornya membangunkannya dengan paksa dan menyuruhnya untuk memijit mereka yang baru saja membersihkan beberapa ruangan istana.

TsukiSaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang