TsukiSara 19

178 27 0
                                    

"Tidak apa-apa. Aku memang jahat karena itulah aku membutuhkanmu agar kau membimbingku, Sara. Aku ingin kembali seperti dulu lalu memimpin negeri ini dengan baik sampai semua orang mau mengampuni kesalahanku."

"Tsuki, maaf."

Dengan cepat ekspresi Mitsuki berubah meski terkesan dibuat-buat. Satu senyuman terukir agar bisa melenyapkan suasana sendu ini.

"Jangan khawatir, aku baik-baik saja."

🍃

🍃

🍃

TsukiSara

🍃

🍃

🍃


Mitsuki menyambut pagi dengan tatapan malas melihat dekorasi ruang yang begitu ramai dan beberapa hiasan lain yang memenuhi gapura, lonceng Atri dan suasana pedesaan di sekitarnya. Tak hanya itu, berbagai suara alat musik juga memenuhi gendang telinganya dan itu membuatnya tak nyaman.

"Selamat ulang tahun, Tsuki! Apa aku orang pertama yang mengucapkannya?"

"Hn."

"Berbahagialah, Tsuki! Wajahmu masam sekali!"

"Bagaimana aku bisa bahagia kalau suasananya ramai begini? Pasti ada banyak sampah berceceran hari ini!"

Sarada tertawa lepas mendengar kata-kata lucu Mitsuki. Sarada sangat mudah dibuat tertawa terlebih lagi oleh Mitsuki yang saat ini memandangnya dengan tatapan aneh.

"Kenapa?"

"Hanya memikirkan andai saja aku bisa menunjukkan ke semua orang bahwa Putri Sara sudah kembali, lalu kau bersanding di sebelahku dengan pakaian yang pantas layaknya seorang Ratu."

"Ma-mana boleh aku terlihat seperti itu sekarang? A-aku masih-"

Tuk..

Tuk..

Ketukan dua jari di dahi Sarada membuatnya tak bisa berkata-kata. Ini kebiasaan keluarga kerajaan Uchiha dan Mitsuki melakukannya pada Sarada.

🍃

🍃

🍃

TsukiSara

🍃

🍃

🍃

Mitsuki melepas tangan Sarada saat mereka sudah memasuki ruang utama kerajaan. Tidak ada salahnya berkeliling menyusuri pemukiman penduduk di hari bahagianya sembari melihat bagaimana rakyatnya menyambut hari kelahiran Raja.

"Biarkan kami mengawalmu, Yang Mulia."

"Tidak perlu. Aku tidak mau terlalu mencolok di hadapan mereka."

Para prajurit tampak heran melihat Raja mereka yang semakin jauh dari kesan kejam dan tukang perintah. Panglima Shin juga semakin bingung melihat perubahan sikap Mitsuki sejak beberapa hari ini.

"Entah kenapa aku merasa ini gara-gara nona Sarada."

"Jika itu benar, nona Sarada sepertinya akan mendapatkan posisi yang istimewa bagi Yang Mulia Raja!"

TsukiSaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang